Cerita Dua Warga Badui Selamat dari Maut Seusai Digigit Ular Berbisa

saranginews.com, Banten – Dua pria Badui di Kabupaten Lebak, Banten, digigit ular berbisa saat bekerja di ladang.

Beruntung kedua korban gigitan ular tanah cepat ditangani oleh paramedis. Jadi dia tidak mati.

Baca Juga: Menurut Para Ulama, Apakah Bermimpi Digigit Ular Berarti Nasib Buruk atau Pertanda Baik?

Korban selamat, kata Muhammad Arif Kurdiat, koordinator Sahabat Relawan Indonesia (SRI), saat menerima konfirmasi, Selasa, di Rangasbitung, Lebak.

Kedua korban tersebut adalah Sarman, 16 tahun, warga Desa Cisagu, dan Sanih, 16 tahun, warga Cibogo, Desa Kanex, Kecamatan Levi Damar, Kabupaten Lebak.

Baca Juga: Seorang Pria di Goa Sulawesi Selatan Digigit Ular Piton Sepanjang 7 Meter, Ini Gejalanya.

Paramedis sukarelawan berjalan kaki melewati hutan lebat dan lereng bukit yang curam untuk mencapai lokasi kejadian. Setelah mendapat informasi dari keluarga korban,

Kedua korban dirawat karena gigitan ular oleh petugas medis, termasuk bidan dan perawat.

Baca Juga: Mahasiswa IPB Ditemukan Tewas Diduga Digigit Ular

Saat ini kondisi korban sudah membaik. Dan setelah dirawat oleh relawan, dia hanya mengalami demam.

“Kami sudah biasa memberikan bantuan medis kepada korban Badui yang digigit ular tanah. Padahal kondisi alamnya pegunungan dan perbukitan,” kata Mohammad Arif.

Menurut dia, jumlah ular berbisa di kawasan yang dihuni masyarakat Badui saat ini sebagian besar terkonsentrasi di sepanjang jalan raya dan di kawasan berkumpulnya kayu bakar.

Selain itu, wilayah tersebut menerima curah hujan yang cukup besar selama beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, reptil mencari tempat hangat dengan berkeliaran di sekitar lahan pertanian dan pemukiman.

Selain itu, jumlah korban gigitan ular berbisa di Badui masih tinggi.

“Setiap bulan, kami merawat dua hingga enam warga Badui yang digigit ular,” jelasnya.

Ia mengatakan, relawan SRI kini mengoperasikan pos kesehatan (Poskes) di perbatasan hak atas tanah adat Batui.

Puskesmas dilengkapi dengan bidan, perawat dan dokter, serta peralatan kesehatan, obat-obatan dan ambulans.

Pihaknya terkadang membawa pasien Badui ke RSUD Kabupaten Banten untuk berobat. Setelah mendapat rujukan dari pusat kesehatan setempat

Warga Batui masih banyak yang belum menerima bantuan medis PBI BPJS yang diberikan pemerintah karena RSUD Banten menerima pasien Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM).

Mereka tidak mempunyai PBI BPJS Kesehatan karena terkadang tidak mempunyai KTP elektronik.

“Kalau warga Badui kita tinggalkan selalu kita bawa ke RSUD Banten, termasuk SKTM,” ujarnya lagi.

Sementara itu Sanih mengaku merasa perlakuan relawan SRI terhadap masyarakat Badui telah membantu dan menyelamatkan nyawa mereka dari gigitan ular berbisa.

“Kami berterima kasih kepada relawan SRI yang datang memberikan layanan pengobatan gratis,” kata Sanih (antara/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *