saranginews.com, Jakarta – Polda Sumbar bersama pemangku kepentingan terkait berupaya memulihkan jalan penghubung Padang-Bukitanggi yang terputus akibat banjir dan longsor akibat pendinginan lahar Gunung Marapi.
“Kita perbaiki (polisi) bersama instansi terkait secepatnya, karena ini jalan penting yang menyulitkan warga,” kata Kadiv Humas Polri Kombes. Erdi Adrimulan di Chaniagon, Jakarta, Senin (13/5).
Baca Juga: Buku Panduan Senjata Api Polri dan Tanggung Jawab Profesi Kaji Tantangan Izin Senjata Api
Urdi mengatakan, bencana alam di Sumbar selain memakan korban jiwa sebanyak 37 orang juga merusak banyak infrastruktur, salah satunya jalan nasional yang menghubungkan Padang dengan Bukitenggi.
Hingga saat ini, selama perbaikan masih dilakukan, kata Eridi, masyarakat yang hendak melakukan perjalanan dari Padang menuju Bukitenggi atau sebaliknya diimbau menggunakan jalur alternatif.
Baca Juga: Penji Gumlang Bantu Persis Polri Berantas TPPU
Katanya bisa lewat Malaka, tapi di sana ada tanah longsor, dan sedang diusahakan untuk menyeberanginya.
Selain melalui Malaka, masyarakat juga bisa melalui jalur alternatif lain yang telah disiapkan.
Baca Juga: 1.532 Personel Korps Lalu Lintas BKO Polri di Bali Jelang World Water Forum
Jalur alternatif lainnya melalui jalur Sitinjau, Solok, dan Singkarak, tambahnya.
Selain memperbaiki akses jalan, Polri juga mengirimkan tim dukungan kesehatan dari Budoks untuk memberikan bantuan medis kepada korban di Bukitanggi, Tanah Datar, dan Padang Panjang.
Polda Sumbar telah membuka fungsi pemeriksaan kesehatan agar para korban dapat berobat dan pulih kesehatannya, kata Urdi.
Pusat Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan jumlah korban jiwa akibat bencana alam di Sumbar mencapai 37 orang pada Minggu (12/5).
Dari jumlah tersebut, jenazah yang ditemukan sebanyak 35 orang, yakni di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar 9 orang, Kabupaten Padang Panjang 2 orang, dan Kabupaten Padang Priyaman tujuh orang. Jenazah kedua sedang diidentifikasi.
Jumlah korban hilang sebanyak 17 orang, masing-masing 14 orang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga orang dari Kabupaten Agam.
Bencana alam tersebut juga menyebabkan lebih dari 200 orang mengungsi, merusak lebih dari 100 rumah dan puluhan fasilitas umum.
Bencana tersebut juga menyebabkan tanah longsor yang memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas, antara lain Malak, Kabupaten Agam (Jalan Padang-Bukt Tinggi), Setinjau Luak, Kecamatan Tanah Datar (Jalan Padang-Sulok), dan Jalan Limba (Jalan Sambungan Bukt). termasuk. Tinggi-Padang) dan Kelok Sembilan. (antara/jpnn)
Baca artikel lainnya… Jasa Raharja & Korlantas Polri Berkontribusi Sukseskan HUT ke-79 RI di IKN