Nana Sudjana: Banyak Investasi Masuk ke Jateng Menumbuhkan Perekonomian dan Menekan Pengangguran

saranginews.com – SEMARANG – Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana mengatakan, terus tumbuhnya investasi menjadi faktor utama menurunnya jumlah kendaraan terbuka di wilayah tersebut.

Banyaknya investor yang datang ke Jawa Tengah dan dibukanya restoran dan pabrik telah meningkatkan perekonomian masyarakat dan mengurangi pengangguran, kata Nana Sudjana yang membuka restoran Padang Payakumbuah di Semarang, Senin (5).

BACA JUGA: Pemprov Jateng Dapat 265 CPNS dan 4.181 PPPK Kuota 2024

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka di Jawa Tengah pada Februari 2024 sebesar 4,39 persen. Angka ini dibandingkan tahun 2023 pada bulan Februari mengalami penurunan sebesar 0,85 persen.

Angka pengangguran terbuka di Jawa Tengah ini lebih rendah dibandingkan angka pengangguran terbuka nasional yang sebesar 4,82 persen.

BACA JUGA: Kasus Investasi Bodongo BTN, Ombudsman Gelar Pertemuan dengan OJK, FTA dan Kementerian BUMN

Sebanyak 20,41 juta orang bekerja di Jawa Tengah.

Dibandingkan tahun 2023 pada bulan Februari, jumlah ini meningkat sebesar 0,45 juta.

BACA JUGA: Nikmati Pemasangan Fast Track, Baterai JCH 352 Pertama Untuk Pengiriman Individual Oleh Nana Sudjana

Kesempatan kerja meningkat paling besar pada sektor penyediaan akomodasi dan makanan dan minuman sebesar 0,15 juta. Diikuti oleh sektor administrasi pemerintahan, pertahanan, dan jaminan sosial wajib sebanyak 0,12 juta orang.

Kota Semarang menjadi salah satu daerah yang banyak dicari para investor untuk menanamkan modalnya.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah kabupaten dan sekitarnya.

Nana Sudjana mengatakan: “Kami berharap semakin banyak investor yang datang dan ini akan meningkatkan lapangan kerja. Dengan berkurangnya pengangguran, maka angka kemiskinan juga menurun.”

Adapun dengan hadirnya Restoran Padang Payakumbuah di Semarang, Nana berharap dapat melengkapi khazanah kuliner lokal nusantara Jawa Tengah. Hal ini juga diperkirakan akan berdampak pada pariwisata dan pertumbuhan ekonomi.

“Dapat menambah khasanah kuliner lokal di Semarang dan menjadi destinasi kuliner di Semarang,” kata Nana.

Menurut Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Tengah, pada tahun 2024 pada triwulan I, investasi di Jateng mencapai Rp15,167 triliun atau 19 persen. lebih banyak dibandingkan dengan jumlah yang sama pada tahun 2023. periode. mampu mengurangi pengangguran dunia kerja menjadi 78.204 orang.

Sakina Rosellasari, Ketua DPMPTSP Jawa Tengah, optimistis pihaknya mampu mencapai target tersebut pada tahun 2024. mencapai akhir investasi yang diberikan BKPM RI Rp 77,43 triliun. Dijelaskannya, pada tahun pertama 2024 triwulan ini didominasi oleh penanaman modal dalam negeri. investasi di Jawa Tengah.

Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mencatat Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai 9,313 triliun. Rp. Sedangkan penanaman modal asing (FDI) mencapai 5,854 triliun. Rp. Jumlah proyek yang tercipta mencapai 13.927 unit dengan mempekerjakan 78.204 orang.

Dibandingkan dengan tahun 2023 yang sama periode tersebut, capaian penanaman modal asing meningkat sebesar 2,66 persen. Sedangkan realisasi investasi PMDN meningkat 15,98 persen. Sedangkan pencapaian keseluruhan pada tahun pertama 2023 mencapai Rp 12,78 triliun pada kuartal tersebut, dan pada tahun 2024 Rp 15,67 triliun pada periode yang sama.

Sakina mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah memberikan berbagai langkah untuk menarik investor.

Termasuk layanan call center serta pertemuan tatap muka di kantor DPMPTSP, 33 Pusat Pasar Rakyat (MPP) yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di Jawa Tengah.

Meski pelayanan investasi kini semakin mudah dengan Online Single Submission (OSS), namun layanan tatap muka tetap tersedia. Ini diperuntukkan bagi calon investor yang ingin bertanya terkait investasi di Jawa Tengah. (*/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *