Menjelang Pilkada, Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Politisi Kutu Loncat

saranginews.com, BEKASI – Pemuda Mandiri Peduli Rakyat Indonesia (PMPRI) mengajak generasi Milenial atau Generasi Z untuk memilih calon utama daerah yang selanjutnya akan bertarung di Pilkada Serentak.

Istilah “politisi loak” sedang menjadi tren di Kota Bekasi dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada).

BACA JUGA: Pendaftaran PPS diperluas untuk Pilkada Madiun

Disusul foto calon Wali Kota Tri Adiyanto yang mengenakan seragam tiga partai yakni Golkar, PAN, dan PDI di Perjuangan.

Ketua Umum PMPRI Rohimat menilai berdasarkan strategi politik yang pragmatis dan oportunistik, perpindahan kader dari satu partai ke partai lain adalah hal yang wajar dan sah.

BACA JUGA: Simak Komentar Jokowi pada Pidato Pratinjau Pilkada Kaesang Bekasi

“Kalau dilihat dari segi etika politik kurang baik,” kata Rohimate dalam keterangannya, Sabtu (11/05).

Menurut dia, pengaruh terhadap partai yang penuh kutu adalah rusaknya sistem pembinaan kader partai. Selain itu, akan menimbulkan kecemburuan politik terhadap kader-kader yang sudah lama mengangkat partai tersebut.

BACA JUGA: Kurang Paham Etika Politik, Lukisan Kutu Dianggap Hanya Untuk Mendulang Kekuasaan

Ia menilai kader partai kutu biasanya kurang ideologi. Tidak dapat dipungkiri bahwa ideologi merupakan landasan berpikir, bertindak, melihat dan mengambil keputusan bagi individu.

“Kalau seseorang tidak punya ideologi, maka akan sangat mudah untuk menumbangkannya atau konsisten dengan kebijakannya,” kata Rohimate.

Seseorang yang tidak memiliki landasan kepemimpinan yang kokoh, kata dia, tidak akan mempunyai arah yang jelas dalam kepemimpinannya. Ibarat nakhoda kapal, ideologi adalah peta dan kompas.

Lebih lanjut, kutu politik tidak menghargai suatu proses, termasuk proses pembinaan kader, atau tidak menghargai proses pembangunan dari bawah.

“Gampang saja, kalau dia dengan mudahnya mengkhianati parpol yang membesarkannya, apa lagi yang dilakukan rakyat? Bisa lebih mudah lagi mengkhianati kepercayaan rakyat,” jelasnya.

Oleh karena itu, Rohimat mengimbau generasi muda untuk mewaspadai kehadiran kutu politik yang bersaing pada Pilkada Kota Bekasi mendatang.

“Karena orientasinya hanya mencari keuntungan dan nafsu politik. Jangan harap dia memperjuangkan kepentingan masyarakat,” jelasnya. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *