saranginews.com, JAKARTA – Hari ini, Rabu (24/4), harga gula pasir menguat.
Gula pasir lokal dibanderol Rp18.300 per kilogram, atau naik Rp250 per kilogram, seperti terpantau di situs resmi bi.go.id/hargapangan.
BACA SEMUA: PT SGN segera menggiling tebu petani untuk memenuhi kebutuhan gula masyarakat
Lalu, gula pasir premium dibanderol Rp18.950 per kg, naik Rp200 per kg.
Kementerian Perdagangan (Kenendag) mengungkapkan tingginya harga gula konsumen di pasar internasional menjadi salah satu penyebab kelangkaan gula di pasar eceran saat ini.
BACA JUGA: Jaksa Agung diminta terbuka, adil dan transparan dalam kasus impor gula.
Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Isi Karim mengatakan, pihaknya menerima laporan kekurangan gula dan kenaikan harga di beberapa pasar.
“Karena gula di sana (pasar internasional) sulit didapat dengan harga yang bisa diterima (harga eceran tertinggi) di Indonesia. Harganya sangat tinggi,” kata Isi di kantor Kementerian Perdagangan di Jakarta, Jumat.
Saat ini, Kementerian Perdagangan bersama beberapa kementerian dan lembaga sedang membahas penyebab kelangkaan gula dan kenaikan harga.
Kementerian Perekonomian (Kemenko) juga sudah mulai melakukan konsultasi mengenai rencana kerja gula.
“Saya ke Kemenko, saat ini sedang ada rapat gula terkait peta jalan gula. Sekaligus mereka bicara soal (harga gula) karena defisit mulai terlihat, tapi pengolahan tetap berjalan,” Isis. dikatakan.
Meski demikian, Isi menegaskan ketersediaan cadangan gula di dalam negeri relatif aman, apalagi musim tebu akan tiba pada Mei 2024.
Menurut Kementerian Perdagangan, stok gula di BUMN dan swasta lebih dari 330 ribu ton. Isi mengatakan jumlah tersebut cukup untuk satu bulan.
“Stoknya umur simpannya 1,5 bulan, hampir dua bulan. Jadi stoknya cukup,” ujarnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arif Prasetyo Adi mengatakan partainya menetapkan kebijakan pelonggaran Harga Patokan Gula (HAP) yang ditetapkan pemerintah sebesar 17.500 kilogram (kg) pada 31 Mei 2024.
“(Angka pemerintah) kami berikan sebesar INR 17.500 sampai 31 Mei 2024,” kata Arif di Jakarta, Kamis (18/4 (antara/mcr10/jpnn).