saranginews.com, SERPONG – RS Bethsaida Gading Serpong akan menerapkan berbagai inovasi, peningkatan pelayanan dan fasilitas pada tahun 2024.
Salah satunya adalah perolehan alat diagnostik canggih dan yang pertama di Indonesia adalah CT Scan Revolution Apex Elite 512 Slice.
BACA JUGA: RS Bethsaida Serang Mulai Beroperasi 2024, Terima Pasien BPJS
Perangkat ini dapat mengambil gambar bagian tubuh beresolusi tinggi dengan detail terbaik untuk diagnosis yang tepat.
Selain itu, Mobile X-Ray AMX Navigate memungkinkan diagnosis pasien immobile (yang tidak dapat bergerak) dan dilengkapi dengan teknologi kecerdasan buatan (AI).
BACA LEBIH LANJUT: Rumah Sakit Raffles Singapura menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi pelanggan Indonesia
“Fasilitas kesehatan dan perkembangan teknologi yang kami lakukan bertujuan untuk memberikan diagnosa medis yang lebih akurat dan tepat sehingga kami dapat meningkatkan laju penanganan pasien dengan pengobatan yang tepat atas keluhan atau penyakitnya. kata Dr Pitono Yap, Direktur Rumah Sakit Bethsaida, pada konferensi pers New Look di Rumah Sakit Bethsaida, Senin (22/4).
Untuk mendukung prosedur pembedahan, Rumah Sakit Bethsaida juga memperkenalkan perangkat C-Arm OEC Elite yang memberikan visualisasi berbagai prosedur medis secara akurat dan tepat.
UPDATE: RS Siloam i Manado siap bantu penyandang disabilitas infertil yang tak perlu ke luar negeri
Ada pula Cath Lab Allia IGS 520 dengan Autoright, sistem kecerdasan buatan (AI) canggih untuk prosedur intervensi di berbagai bidang medis yang secara otomatis meningkatkan kualitas gambar dan mengurangi paparan radiasi pasien.
“Beberapa area pelayanan juga kami renovasi, seperti main resort yang kini berkonsep sama dengan hotel bintang lima, dengan area kerja khusus serta ruang tunggu yang luas dan nyaman,” lanjutnya.
Area resepsionis utama juga dilengkapi dengan teknologi digital yaitu Kios Digital Interaktif untuk registrasi pasien eksternal. Lalu ada bagian VIP Lounge dengan ruang tunggu khusus, privasi maksimal dan akses pengenalan wajah di setiap pintu masuk.
Terdapat juga empat Pusat Operasi Rumah Sakit Bethsaida, yaitu Pusat Gigi (gigi dan mulut), Pusat Gawat Darurat dan Kardiovaskular (UGD), Pusat Kesehatan Wanita (obstetri dan ginekologi), dan Pusat Kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah).
Semuanya memiliki pelayanan terpusat mulai dari pendaftaran, pembayaran, apotek, ruang tunggu, bagian konsultasi, area perawatan dan dilengkapi dengan peralatan medis terkini, tenaga medis profesional dan masih banyak fasilitas tambahan lainnya.
“Ini akan membantu dokter mendiagnosis dan memberikan pengobatan yang tepat kepada pasien,” ujarnya.
Iwan A. Setiawan, Wakil Presiden RS Bethsaida, menambahkan pihaknya juga bekerja sama dengan perusahaan asuransi sebagai mitra. Apalagi dengan meningkatnya jumlah pasien dan tren kebutuhan pengobatan penyakit yang spesifik.
Oleh karena itu, diperlukan fasilitas yang berkualitas dan layanan khusus lainnya,” kata Iwan.
Norman Daulay, Direktur Pengembangan Rumah Sakit Bethsaida, mengatakan seluruh rencana pembangunan dirancang dengan pemikiran yang matang. Tidak hanya untuk estetika, namun juga untuk meningkatkan fungsi ruang dan sirkulasi darah, sehingga seluruh pasien dan pengunjung dapat merasakan hasil yang dicapai.
“Konsep rehabilitasi yang kami tawarkan lebih mirip hotel dibandingkan rumah sakit umum,” ujarnya.
Sementara itu, M. Nawawi, Presiden Direktur dan Direktur PT. Bethsaida Hospital International menjelaskan saat ini industri kesehatan di Indonesia membutuhkan inovasi dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya kesehatan.
Selain itu, Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu mengatakan Indonesia kehilangan devisa negara sebesar 170 triliun setiap tahunnya akibat banyaknya masyarakat yang berobat ke luar negeri.
Oleh karena itu kami menghadirkan layanan kesehatan terkini sehingga masyarakat tidak perlu lagi bepergian jauh untuk mendapatkan pertolongan dari luar negeri, kata Nawawi. (esy/jpnn)
