Bea Cukai Berikan Asistensi Ekspor Lewat Kegiatan CVC

saranginews.com, JAKARTA – Bea dan Cukai kembali berkomitmen untuk mendukung dan membantu pertumbuhan kegiatan ekspor melalui kegiatan Customs Customer Visits (CVC).

Kegiatan CVC kali ini dilakukan Bea dan Cukai di Tanjungpinang, Banjarmasin dan Cikarang.

Baca juga: Rahmati Effendi Hudaheyyan yang Hapus Perusahaan, Bea dan Cukai

Dalam rangka kegiatan CVC, Bea dan Cukai Tanjung Pinang mengunjungi PT Natural Essence Indonesia pada Selasa (7/5).

Perusahaan ini bergerak dalam bidang ekstraksi tembakau dan mengekspor bahan baku produksi rokok elektrik ke China.

Baca selengkapnya: Bea Cukai Bojonegoro menindak rokok ilegal, jumlahnya mencengangkan

Bea dan Cukai Tanjungpinang meninjau langsung perusahaan dan pabrik tempat pembuatan dan penyimpanan bahan baku tembakau.

Persentase kesiapan operasional pabrik kini mencapai 80%.

Baca Juga: Peti Mati Jenazah Virus yang Dikirim dari Malaysia Diduga Kena Pajak, Begini Penjelasan Bea Cukai

Sementara di Kalimantan Selatan, Bea dan Cukai Panjarmasin mengunjungi PT Wilson Lawton Karate.

“Melalui operasi ini, Bea dan Cukai Banjarmasin menjalankan fungsinya sebagai perantara perdagangan dengan memberikan pendampingan kepada perusahaan agar proses bisnis dan fasilitas yang diperoleh dapat berjalan lancar,” kata Ensep Tudi Kinanger, Kepala Direktorat Humas dan Wakil Direktorat Humas. Nasihat. Dengan kerja sama yang baik, kami berharap PT Wilson Lautan Karet dapat terus memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan perekonomian daerah dan negara secara keseluruhan.

Produk-produk PT Wilson Lautan Karet banyak dijual di pasar domestik dan internasional sebagai bahan baku produksi produk jadi karet, salah satunya ban kendaraan bermotor.

Tak ketinggalan Bea Cukai Cikarang menerapkan CVC dengan bantuan UMKM berorientasi ekspor untuk NW Shuttlecock & PT Boga Tani Makmur.

NW Shuttlecock merupakan UMKM peralatan olah raga yang memproduksi bola bulutangkis.

NW Shuttlecock memproduksi dua merek shuttlecock, NW Star dan NW Gold.

Meski terkendala modal dan biaya pengiriman yang tinggi, NW Shuttlecock berencana mengekspor produknya ke Sri Lanka dalam waktu dekat.

Sedangkan PT Boga Tani Makmur merupakan UMKM yang bergerak di bidang industri makanan dan memproduksi mie sehat berbahan dasar rumput laut dengan merek “Mie Gembong”.

Dengan 5 orang karyawan, PT Pogo Danny McMoore mampu memproduksi 100 cup mie per hari.

Mereka memiliki izin BIRD dan sertifikasi Halal serta sedang dalam proses pengajuan PPOM.

Mie Gembong saat ini dijual melalui mitra di beberapa daerah seperti Bekasi, Bogor, dan Bandung. Perusahaan yakin bisa mengekspor produknya ke China, Belanda, dan Jepang.

Kegiatan CVC ini selain menyaksikan dan mendengar kemajuan serta hambatan yang ada, juga mengajak dua UMKM untuk berpartisipasi dalam networking bisnis pada kunjungan Malaysia Business Connect dan FMM pada 13 Mei 2024.

Dengan dilakukannya kegiatan Customer Visit to Customs (CVC), Bea dan Cukai Sikarang berharap dapat menerapkan mitigasi terkait kendala di lapangan khususnya permasalahan yang harus ditindaklanjuti dalam prosedur ekspor.

Operasional CVC berjalan dengan baik dan lancar, terlihat dari animo UMKM yang besar terhadap operasi ini. (jpnn)

Baca artikel lainnya… Bea dan Cukai mendukung perdagangan Indonesia dan Belanda melalui inisiatif ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *