Suryan Widati Sandang Gelar Doktor Manajemen Pendidikan Islam UMJ, Begini Disertasinya

saranginews.com, Jakarta – Surian Vidat resmi menyandang gelar PhD Manajemen Pendidikan Islam dari Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

Gelar akademik perempuan kelahiran Madiun, 22 Juli 1979 ini dikukuhkan dalam sidang terbuka doktor yang dipimpin Rektor UMJ Prof. Ma’mun Murod, M.Si., Pembawa Acara Prof. Dr. Masyitoh, M.Ag., rekan. Penyelenggara Prof. Ghofur Ahmad, M.M., pada Senin, 29 April 2024 di Kampus UMJ Cirendeu, Tangerang Selatan.

Baca Juga: Kapan Pendaftaran CPNS & PPPK 2024? Pemerintah daerah sudah siap

Dr Suriani yang merupakan istri Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhajir Efendi lulus dengan predikat sangat memuaskan dan IPK 3,98.

Dalam disertasinya yang berjudul “Pengelolaan Aset Pendidikan Islam Dalam Perspektif Pendidikan Berkelanjutan (Kajian Fenomenologis Landasan Al-Qur’an di Lima Benua”), dosen Politeknik Negeri Malang ini mengutarakan keinginannya untuk menjadikan Rumah Tahfiz Al-Qur’an. lebih profesional.

Baca Juga: Kabar Baik PPPK NIP 2023 Penentu Kemajuan, Bagaimana Gaji Dibayar?

Dari hasil penelitiannya terungkap bahwa pertama, dalam pengelolaan aset pendidikan Islam seperti program hafalan Al Quran di rumah Tahfiz, muncul dua bentuk aset, yaitu aset berwujud (benda dan dana) dan tidak berwujud (merek, tidak memihak). komitmen – kewirausahaan, pengetahuan, komitmen spiritual dalam bentuk daqu mimpi dan metode daqu).

“Dalam praktiknya, pengelolaan aset pendidikan Islam di Rumah Tahfiz berbentuk platform pendidikan yang melibatkan sumber daya dari luar organisasi sehingga perlu dilakukan kemitraan,” jelasnya.

Baca Juga: Ketua CID Ditangkap Karena Narkoba di Tulungagung, Begini Ceritanya

Kesimpulan kedua adalah kepemimpinan dengan menerapkan 4P manajemen (pelatihan, pengawasan, pengembangan dan pendampingan) sehingga tujuan pendidikan tercapai untuk semua. Organisasi yang dapat mewujudkan tujuan berkelanjutan diartikan sebagai konstruksi kepemimpinan berkelanjutan.

Temuan ketiga, filosofi kepemimpinan Yayasan Al-Qur’an Lima Benua dalam pengelolaan aset pendidikan untuk mewujudkan organisasi berkelanjutan antara lain dicapai melalui filosofi kepemimpinan pendidikan dan organisasi berkelanjutan.

Suryan Widati menambahkan, kepemimpinan berkelanjutan di Rumah Tahfiz sejalan dengan tujuan SDG karena Rumah Tahfiz memberikan beasiswa bagi mereka yang tidak mampu, memberikan pendidikan Islam yang ramah dan terintegrasi dengan lingkungan masyarakat dalam proses pembangunan.

“Ruma Tahfiz merupakan wujud nyata pengelolaan aset pendidikan Islam yang dikelola sejalan dengan tujuan keberlanjutan dalam SDGs,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Menko Muhajir mengungkapkan, istrinya kuliah di Universitas Brawijaya Malang. Namun, ia kemudian memilih program doktor manajemen pendidikan di UMJ.

Kecintaan Menko Muhajir terhadap Muhammadiyah memang tak perlu diragukan lagi. Salah satu wujudnya adalah dengan menyekolahkan ketiga putranya ke Sekolah Dasar dan Menengah Muhammadiyah.

Dr Surian pernah menjabat berbagai posisi antara lain Auditor dan Konsultan di Kantor Akuntan Publik Malang, Dosen Tetap Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Malang, Pemilik Rumah Pijat Refleksi Coklat.

Ibu tiga anak ini juga aktif di berbagai organisasi antara lain Organisasi Aksi Solidaritas Kabinet Era Kerja (OASE KK), OASE Kabinet Indonesia Maju, Dharma Wanita PBB (DWP) Penasehat Kemendikbud dan DWP Kemenko PMK.

Dr Suriani juga aktif dalam Forum Dosen Akuntansi Sektor Publik dan Masyarakat Multiparadigma. Di Amal Usaha Muhammadiyah, beliau memiliki pengalaman sebagai pembina koperasi dan ketua Koperasi As-Sakinah Aisyiyah Kota Malang selama lebih dari 10 tahun. (esy/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *