saranginews.com, Tulungagung – Seorang ayah membunuh anak kandungnya yang berusia tiga tahun di Tulungagung, Jawa Timur.
Pelaku yang disebut menderita depresi kini telah ditahan polisi.
Baca Juga: Wanita Dibunuh, Jenazah Korban Dimasukkan ke Koper, Identitasnya Terungkap
Pelaku, Rendra Abi Prasetyo, 29, membunuh anak tersebut dengan cara mencekik mulut dan hidung korban lalu menyelimutinya di rumahnya di Desa Blimbing, Kecamatan Rejotangan.
“Tersangka ditangkap tanpa perlawanan dan saat ini ditahan di Polres Rejotangan untuk penyidikan pembunuhan tersebut,” kata Kapolsek Rejotangan AKP Kasianto di Tulungagung, Senin.
Baca Juga: Kasus Pencabulan Mahasiswa Anpam, Polisi Tetapkan 4 Tersangka
Menurut dia, Rendra yang juga mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) diduga mengalami depresi berkat keterangan saksi dari pihak keluarga.
Dia mengatakan, polisi tetap akan mendatangkan saksi ahli, psikolog, atau psikiater untuk memeriksa psikologi pelaku/tersangka.
Baca Juga: Polisi mengungkap motif di balik perampokan-pembunuhan di Jambi
Berdasarkan hasil pemeriksaan, dia mengatakan tersangka yang baru kembali dari Taiwan 10 hari lalu diduga mengalami depresi.
Atas ketidakpedulian tersebut, tersangka dipulangkan ke Indonesia. Rendra dikabarkan beberapa kali melakukan insiden kekerasan di Taiwan, ujarnya.
Menurutnya, tersangka menderita depresi sejak meninggalkan negaranya dan tampaknya depresi tersebut menyebabkan kematian anaknya.
Pembunuhan tersebut diperkirakan terjadi sekitar pukul 20.00 WIB pada Minggu malam (5/12) saat ia sedang bermain-main dengan tersangka atau pelaku di rumahnya.
Sementara istri dan anggota keluarga lainnya berada di luar rumah. Tanpa sepengetahuan keluarga, tersangka mencekik dan menyelimuti korban hingga menghembuskan nafas terakhir.
Berdasarkan keterangan para saksi (istri dan kakek), korban dicekik lalu dicekik dengan bantal, korban meninggal karena sesak napas, jelasnya.
Usai pencekikan, korban keluar rumah dan merokok. Melihat tersangka keluar rumah tanpa membawa anak tunggalnya, pihak keluarga pun curiga dan mengecek kondisi di dalam rumah.
Masuk ke dalam rumah usai operasi dan kaget melihat kondisi korban yang sudah membiru dan tidak bernapas. Korban ditemukan tergeletak di tempat tidur ruang tamu, ujarnya.
Karena kejadian saat itu, keluarga korban kemudian melaporkannya ke aparat desa setempat, dan kemudian karena berharap ada keajaiban, korban dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
Namun setelah diselidiki, tim medis menemukan korban sudah meninggal dunia.
“Tenaga medis menetapkan korban sudah tidak hidup lagi. Setelah dinyatakan meninggal, korban kembali dibawa ke kamar jenazah,” ujarnya. (Antara/JPNN)
Baca artikel lainnya… Pembunuhan Homoseksual, Fakta Baru Ditemukan Polisi, Jangan Kaget