Pertamina Gandeng Perempuan Pelaku UMKM dalam Mendukung Pembangunan Berkelanjutan

saranginews.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) memperingati Hari Bumi dan Hari Bumi 2024. pada tanggal 21 dan 22 April tetap berkomitmen untuk memberdayakan perempuan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) yang juga konsisten mencintai bumi dengan menciptakan produk ramah lingkungan.

Pertamina mendukung lebih dari 66 ribu UKM, termasuk perusahaan milik perempuan yang bekerja di perusahaan ramah lingkungan.

BACA JUGA: 100 Wanita Berdandan di Gunung Kembang, Rayakan Hari Kartini

Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communications Pertamina, mengatakan perempuan di UMKM memiliki peluang untuk tumbuh dan berkembang.

Pertamina yakin dengan pemberdayaan perempuan, dapat memperkuat kemampuan mereka untuk menjadi agen perubahan dalam menjaga lingkungan dan mendorong gaya hidup yang lebih berkelanjutan.

BACA JUGA: CEO Pertamina hadirkan bisnis berkelanjutan terintegrasi di Hannover Messe

“Pemberdayaan perempuan sejalan dengan komitmen Pertamina dalam mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan,” kata Fadjar.

Lanjut Fadjar, dengan menciptakan produk ramah lingkungan, UKM menghasilkan produk-produk berkualitas yang menarik untuk diekspor guna menjangkau pasar yang lebih luas dan mencapai lahan berkelanjutan.

BACA JUGA: Integrasi TikTok Shop dan Tokopedia untuk mendongkrak pasar UMKM

Rumah BUMN Palangkaraya, salah satu dari 30 Rumah BUMN (RB) Pertamina, aktif menyelenggarakan pelatihan khusus bagi perempuan dalam rangka Hari Kartini.

Hal ini sejalan dengan tingginya partisipasi perempuan di sektor bisnis Indonesia seperti yang ditunjukkan pada tahun 2021. data BPS.

Perempuan memainkan peran penting dalam sektor bisnis – jumlahnya mencapai 64,5 persen. dari seluruh UKM di Indonesia atau sekitar 37 juta UKM dengan nilai hingga tahun 2025 akan mencapai 135 miliar Rp.

Salah satu contoh spesifik kerjasama ini terjadi di RB Palangkaraya, dimana Agus Lindriyanto sebagai fasilitatornya fokus pada pengembangan UKM non pangan milik perempuan.

“Dengan merancang dan memproduksi kerajinan lokal seperti anyaman gelang rotan dan hijab, mereka tidak hanya mendapatkan manfaat dari kearifan lokal, tetapi juga melestarikan tradisi dan memperkuat perekonomian lokal secara berkelanjutan,” antusias Agus Lindriyanto.

Indang Apang Galeri, salah satu UMKM Pertamina yang juga menjadi konsultan dalam pelatihan Kartini Moment RB Palangkaraya.

Selain tahun 2019 Usaha yang dirintisnya, ia juga melatih pedagang lain di RB Palangkaraya dengan mengajari mereka cara membuat gelang anyaman rotan.

“Saya juga melatih siswa dan memberikan kegiatan ekstrakurikuler untuk siswa SD dan SMA,” kata pemilik Indang Apang Galeri, Amel.

Hal ini memungkinkan perempuan di seluruh rumah produksi untuk menjahit berbagai produk seperti ransel, tas pinggang, topi, tas tangan, dan aksesori mulai dari Rs 30.000 hingga Rs. Rp hingga 1 juta Rp.

Pendapatan penjualan mencapai 100 juta. Rp per bulan.

Bahan baku dibeli dari perajin di wilayah Kalimantan Tengah antara lain Mandomai, Barito, Kaladan, Palangkaraya, dan Pulang Pisau.

“Limbah rotan kami manfaatkan untuk membuat produk serat pencuci piring, dan potongan kecil rotan kami manfaatkan untuk membuat rantai penting agar sisa produk tidak menjadi limbah dan mencemari lingkungan,” ujarnya.

Pun Putu Fitri Ertaningsih yang menegaskan komitmennya untuk berubah menuju fashion berkelanjutan.

Sebagai pemilik UMKM Cap Bali, salah satu aspek perubahan yang paling penting adalah pengalihan limbah usaha menjadi produk yang bermanfaat.

“Kami memanfaatkan sisa pakaian untuk dijadikan aksesoris menarik seperti bandana, kalung, dan ikat rambut untuk pelanggan Cap Bali,” kata Putu Fitri.

Di sisi lain, Cap Bali juga melakukan pemberdayaan perempuan dengan mempekerjakan 30 orang karyawan yang biasanya menjadi tulang punggung keluarga, untuk mengembangkan keterampilan, mengembangkan potensi usaha dan berpartisipasi aktif dalam pengembangan perekonomian masyarakat setempat.

“Kami berkomitmen membantu perempuan mewujudkan impian dan kewirausahaannya,” ujarnya.

Hal ini membuktikan bahwa perempuan pengusaha berperan penting dalam perlindungan lingkungan dan pembangunan ekonomi.

“Saya yakin perempuan Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan, dan saya berkomitmen untuk terus bergerak ke arah tersebut,” tambahnya.

Pertamina, perusahaan transisi energi terkemuka, berkomitmen mendukung tahun 2060 mencapai tujuan nol emisi bersih dan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina. (mrk/jpnn)

BACA ARTIKEL BERIKUTNYA… Sinar Mas Land & Plasticpay Luncurkan RVM, Ubah Sampah Botol Plastik Menjadi Uang

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *