saranginews.com, Ambon – Bea dan Cukai Menyita kapal wisata asing SV Yacht.
Kapal tersebut merupakan hasil tindakan Bea dan Cukai Daerah Maluku. dan Bea Cukai Ambon Hal ini didukung oleh aparat penegak hukum di Bandara Nera.
Artikel terkait: Bea Cukai bersama Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap penemuan kapal tanker minyak tanpa izin impor.
Marilyn Rhonda Yvonne Rupati, Direktur Bea dan Cukai Kantor Bea dan Cukai Daerah Maluku, mengatakan tim telah melakukan penindakan terkait keberadaan kapal wisata berbendera Australia yang berlabuh di Banda Neira, terungkap bahwa kapal tersebut bermula dari Informasi yang diterima pergi dan ditinggalkan oleh pemiliknya.
“Penelusuran lebih lanjut terungkap bahwa kapal yang masuk pelabuhan tidak diserahkan ke registrasi pabean menggunakan Vessel Declaration (VD), sehingga kewajiban pabean belum diselesaikan,” tulis Marilyn dalam keterangannya (Lima).
BACA JUGA: Peti jenazah virus yang dikirim dari Malaysia diduga dipungut pajak Bea Cukai menetapkan sebagai berikut:
Dia mengatakan, pihak Bea dan Cukai telah mengimbau pemilik kapal atau agennya untuk mendaftarkan kapal tersebut sebagai VD.
Namun pemilik kapal wisata asing tersebut belum bisa dihubungi.
Baca selengkapnya: Peran dan Kontribusi Bea Cukai terhadap Pendapatan Negara dan Pengawasan Perdagangan
Marilyn menegaskan tindakan pemilik kapal melanggar hukum kepabeanan. Peraturan Menteri Keuangan No.261/PMK.04/2015 Tentang pemasukan sementara kapal wisata asing
Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa deklarasi kapal adalah pemberitahuan pabean yang digunakan dalam hal impor sementara dan juga dalam hal repatriasi kapal wisata asing atau penggantian suku cadang.
Kapal wisata asing yang dapat masuk ke pelabuhan pabean untuk impor sementara harus memenuhi tiga syarat: harus terdaftar di luar negeri; Harus mempunyai kepemilikan atas nama orang asing. dan harus diimpor oleh orang asing atau agen (mrk/jpnn)
