MaxNovel Maksimalkan Potensi Fiksi dan Minat Baca Melalui Aplikasi

saranginews.com, JAKARTA – Aplikasi membaca buku dan cerita pendek MaxNovel berkomitmen untuk memberdayakan para penulis Indonesia dan mempromosikan cerita lokal ke kancah dunia.

MaxNovel meyakini landasan sastra, khususnya genre buku, mempunyai kekuatan yang besar untuk memantapkan budaya dan kemampuan anak bangsa di tingkat nasional.

BACA JUGA: ucap Zaskia Adya Mecca usai membaca buku Bumi Kunci

Buku bukan sekedar karya seni atau fiksi untuk dinikmati dengan santai, tetapi juga cara untuk mendorong membaca dan refleksi.

MaxNovel memulai perjalanannya dengan menjalin kemitraan dengan berbagai universitas di Indonesia, termasuk Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Profesi (LP3I), untuk mengembangkan potensi penulis muda.

BACA JUGA: Kisah Fiksi Aunorofik Menjadi YouTuber Sunda

Melalui bimbingan dan dukungan profesional, mereka tidak hanya mengajarkan keterampilan menulis, namun juga menginspirasi kreativitas dan keterampilan penulis.

Komitmen MaxNovel tidak hanya sebatas mengembangkan penulis saja, namun juga terlibat dalam memberikan kesempatan kepada siswa di luar sekolah untuk memperluas pengetahuannya di bidang sastra.

BACA JUGA: Mengenal Satupena: Banyak orang yang tidak bisa membedakan mana yang benar dan fiksi

Dengan kekuatan memadukan keunggulan film dan drama, MaxNovel juga membuat grup video kecil bernama MaxDrama yang mengemas cerita pendek menjadi mini seri di platform TikTok.

Dengan lebih dari 10 juta pemutaran, MaxDrama menetapkan standar baru dalam distribusi cerita lokal melalui media visual, dan berencana memperluas bisnis bioskopnya.

Salah satu pendirinya, M. Ilham Sepri, mengatakan cerita fiksi kerap dipandang sebelah mata di kalangan pembaca puisi.

Oleh karena itu, MaxNovel berkomitmen untuk membuat program yang mencakup kebebasan para penulis untuk mengekspresikan kreativitasnya dalam bidang penulisan fiksi di Indonesia di luar keuntungan komersial.

Ilham Sepri dalam sambutannya, Kamis (25/4), mengatakan, “Sebagai generasi muda, kita mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan budaya menulis dan membaca bagi anak-anak di masa depan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *