Kembangkan Ekonomi Wilayah Transmigrasi, Pertamina Dapat Apresiasi dari Kemendes PDTT

saranginews.com, MAKASAR – PT Pertamina (Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) terus berupaya mendukung pengembangan perekonomian masyarakat, termasuk masyarakat pedesaan di wilayah pengungsian yang tersebar di berbagai wilayah.

Usulan Pertamina ini mendapat pengakuan dan apresiasi dari Kementerian Pembangunan Desa, Daerah Rentan dan Migrasi (Kemendes PDTT) karena turut membantu implementasi program TJSL dalam mendukung kawasan migran di Indonesia.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga konfirmasi ketersediaan Avtur untuk penerbangan Haji 2024

Proyek praktis untuk mendukung pesatnya pertumbuhan ekonomi wilayah pemukiman kembali Pertamina adalah pengembangan warga di Desa Telang, Banyuasin, Sumatera Selatan melalui budidaya jamur tiram.

Pertamina mengizinkan warga setempat menanam jamur tiram.

Baca Juga: Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan Pengganti Pertalite

Dengan dilaksanakannya program ini, masyarakat diyakini akan mandiri dalam berusaha dan meningkatkan perekonomiannya.

Pertamina juga berkontribusi dalam penguatan daerah pembangunan dan migrasi dengan mengembangkan UKM perempuan di bidang produksi kue, produksi minyak kelapa, dan pembuatan tusuk sate yang merupakan peluang usaha daerah di Desa Bukit, Karangsem, Bali.

Baca Juga: Penambahan 2 Kapal Tanker Gas Raksasa, PIS Jadi Pengangkut LPG Terbesar di Asia Selatan

Apresiasi tersebut diberikan langsung kepada Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Rentan dan Migrasi, Abdul Halim Iskandar, pada Rapat Manajemen Migrasi Tahun 2024 yang digelar di Makassar, Senin (6/5).

Dalam penyerahan penghargaan tersebut, Menteri Gus Halim menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan bekerja sama dalam pembenahan bidang imigrasi.

Fajar Joko Santoso, Vice President Corporate Communications Pertamina, mengatakan program TJSL merupakan salah satu praktik berkelanjutan yang dilakukan Pertamina untuk mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan, khususnya di pedesaan, yang serupa dengan tujuan pemerintah.

“Melalui proyek ini, Pertamina akan mendukung masyarakat di wilayah pengungsian untuk membangun dan mengembangkan usahanya sehingga masyarakat di wilayah tersebut dapat mendapatkan pekerjaan dan mandiri secara ekonomi,” kata Fadjar.

Fajar mengatakan, untuk mengatasi peningkatan konsumsi energi masyarakat, Pertamina mengembangkan program Kemandirian Energi Desa (DEB) yang memungkinkan masyarakat pedesaan memanfaatkan Energi Terbarukan (EBT) selain memperlancar zona migrasi.

Desa energi mandiri telah tersebar di 85 desa di Indonesia.

Fajar mengatakan, dalam melakukan hal tersebut, Pertamina bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan di masyarakat.

“Karena Pertamina meyakini energi bersih dan terjangkau adalah cara untuk menumbuhkan perekonomian dan membawa masyarakat menuju kemandirian yang berkelanjutan,” tutup Fadjar.

Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina akan mendukung target emisi bersih tahun 2060 dengan terus menggalakkan proyek-proyek yang terkait erat dengan implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Seluruh kegiatan tersebut terkait dengan penerapan Environmental, Social and Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan aktivitas Pertamina. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *