saranginews.com, Jakarta – IPB University (Institut Pertanian Bogur) kembali bermitra dengan University of British Columbia di Kanada untuk melaksanakan program kampus desa.
Program ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat agar mandiri dan telah berjalan selama 12 tahun.
Baca Juga: GudangKripto Tawarkan Program OCOG Untuk Mahasiswa IPB
Saat ini, program perkampungan mendukung peternakan domba dan budidaya pisang di berbagai desa.
Amiruddin Saleh, Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (P2SDM) IPB University, menjelaskan program “Desa Kotapraja” berpotensi meningkatkan kualitas dan produktivitas pertanian baik di sektor pertanian, peternakan, dan sektor lainnya.
Baca Juga: Seruan Kongres Partai Rakyat segera dilakukan karena Mardion dinilai tak layak memimpin.
“Program ini terbukti mampu meningkatkan sumber daya manusia secara mandiri dan meningkatkan produktivitas di bidang pertanian, peternakan, dan peternakan,” kata Amiruddin Saleh pada Rabu dengan topik pemberdayaan kelompok melalui program kampus desa di Bogor. (8/5/2044).
Dalam kesempatan tersebut, Profesor Christopher P. E. Bennett dari University of British Columbia menyampaikan bahwa pihaknya bekerja sama dengan IPB dalam bidang pemantauan ilmiah, termasuk pemantauan program Kampus Wedge.
Baca juga: Indonesia desak ILO ambil tindakan, soroti kemiskinan di negara-negara Islam
Setiap kali Christopher bekerja di IPB University, ia selalu mendatangkan mahasiswa dari University of British Columbia untuk memimpin program Village Campus.
Selama proses pemantauan, para petani mengalami kesulitan dalam menjual produk pertanian dan peternakan, kata Christopher. Solusinya adalah dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat pemasaran.
“Saya setuju program ini sangat efektif dan dapat meningkatkan produksi tanaman, pertanian, dan peternakan. Pembatasan pemasaran lemah. “Media sosial bisa dijadikan alat untuk memasarkan produk,” kata Christopher (jum/jpnn)
