saranginews.com, Jakarta – kata Rektor Universitas Mercu Buana (UMB) Dr. Andi Adriansyah, Magister Teknik, mengatakan kehadiran guru besar di universitas tidak hanya menandakan keunggulan dalam merekrut tenaga pengajar yang berkualitas tetapi juga menunjukkan komitmen untuk memberikan ilmu yang berkualitas kepada mahasiswa.
Demikian disampaikan Dr Prof. Andi Adriansyah, Magister Teknik, menyampaikan sambutan pada acara pengukuhan guru besar Universitas Mercu Buana pada Rabu (7/2).
Baca Juga: Universitas Mercu Buana Rayakan Dies ke-38, Profesor Andi Adriansyah Buka Piala Rektor 2023
Pada saat yang sama, Universitas Mercu Buana kembali menyelenggarakan acara pengukuhan Guru Besar atas nama Prof. kata dokter. Suraya, M.Si, dari bidang ilmu komunikasi, ujar Dr. Prof. Setyo Riyanto, Magister Ilmu Manajemen, Profesor. kata dokter. Nur Kholisoh, M.Si. dari bidang ilmu komunikasi. Ketiga guru besar baru tersebut menambah jumlah guru besar di universitas yang didirikan Alm. H. Probosulatedjo menjadi Guru Besar 19 pada tahun 1985.
“Profesor adalah partisipan penting dalam dunia akademis dan masyarakat luas.” Perjalanan akademis seorang profesor tidak hanya mengejar keunggulan dalam penelitian dan pengajaran, namun juga pemahaman tentang pentingnya menghubungkan sains dan kebutuhan praktis.
BACA JUGA: Mahasiswa Universitas Mercu Buana belajar kepedulian masyarakat di Panti Asuhan Pintu Elok
Lebih lanjut Andy kembali menegaskan bahwa pengukuhan tersebut bukan sekedar perayaan atas prestasi pribadi namun merupakan cerminan komitmen Universitas Mel Kubuana dalam menciptakan lingkungan keingintahuan intelektual, pemikiran kritis dan keunggulan akademik.
“Universitas kami adalah mercusuar pembelajaran, dan ketiga profesor pengukuhan tersebut mewujudkan semangat penyelidikan dan penemuan yang merupakan ciri khas kami,” tegas profesor yang mempelajari robot humanoid ini.
Hadir dalam acara pengukuhan guru besar tersebut, Dr. Prof. Acara peresmian tersebut dihadiri oleh Toni Toharudin, MSc, MSc, Dekan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah III (LLDIKTI III), serta beberapa tamu istimewa penting, kolega, guru besar dan cendekiawan dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Penanggung jawab LLDIKTI III dalam sambutannya juga mengingatkan, proporsi guru besar di DKI Jakarta masih sangat sedikit. Jumlah tersebut hanya mewakili 1,8% dari total 29.469 fungsional instruktur.
Universitas Mercu Buana merupakan salah satu perguruan tinggi yang menyumbang guru besar dalam jumlah besar pada LLDIKTI III, yakni sebanyak 19 orang dari 536 guru besar tersebut.
Data tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antar dosen yang menduduki jabatan fungsional pada perguruan tinggi swasta DKI di Jakarta.
“Perbedaan ini menunjukkan perlunya percepatan penciptaan guru besar baru untuk meningkatkan mutu pendidikan di perguruan tinggi Indonesia,” tutup Toni (mcr10/jpnn).