BNPB: 110 Rumah Rusak dan 75 KK Terdampak Gempa Garut

saranginews.com – Jakarta – Pusat Pengendalian dan Operasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) menyebutkan 110 rumah rusak dan 75 keluarga kepala suku (KK) luka-luka akibat gempa berkekuatan 6,2 SR di Kabupaten Garut. Jawa Barat, Sabtu (27/4) malam.

Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan, jumlah bangunan dan korban jiwa bertambah sejak laporan awal diberikan BNPB.

Baca Juga: 4 Orang Terluka Akibat Gempa Garut

Hingga hari ini pukul 14.00 WIB, total rumah terdampak mencapai 110 rumah, naik dari sebelumnya 27 rumah, kata Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB Abdul Muhari dalam siaran pers BNPB di Jakarta, Minggu (28). /4).

Rinciannya berdasarkan tingkat kerusakan meliputi 3 rumah (RB), 21 rumah rusak sedang (RM), rusak ringan (RR), 34 rumah (RR), 11 rumah rusak, dan 41 rumah rusak.

Baca selengkapnya: BMKG Sebut Gempa di Garut Tidak Berpotensi Tsunami

Kerusakan terparah terjadi di Kabupaten Garut yakni 41 unit rumah, 24 unit di Bandung, 17 unit di Sukabumi, 7 unit di Tasikmalaya, dan 5 unit di Tasikmalaya.

Gempa bumi tidak hanya merusak tempat tinggal atau rumah, tetapi juga menghancurkan tempat-tempat umum seperti sekolah, perkantoran, dan fasilitas kesehatan masyarakat atau rumah sakit.

Baca Juga: Hati-hati, Jumlah Gempa di Gunung Ile Meningkat

Tak hanya bangunan, jumlah korban gempa juga bertambah.

Hingga Minggu sore, BNPB melaporkan 8 orang luka-luka dan 75 KK terkena dampak gempa.

Jumlah ini hanya bertambah 27 KK dibandingkan jumlah sebelumnya.

Ia mengimbau masyarakat menjauhi bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

Kemudian memeriksa dan memverifikasi bahwa kondisi bangunan tempat tinggal setiap orang cukup tahan terhadap gempa dan tidak mengganggu kestabilan bangunan.

Sehubungan dengan itu, BPBD Provinsi Jawa Barat bersama BPBD kota yang terdampak adalah: Kabupaten Garut, Kabupaten Tasikmalaya, Tasikmalaya, Sukabumi, Kabupaten Jawa Barat, Siamis, Bandung, Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Sumedang. , dan Kabupaten Banjar terus mengumpulkan informasi dan dengan cepat menilai kerusakan gudang dan menyelamatkan orang.

Setelah upaya ini selesai, BPBD Jabar bersama kabupaten, kota akan segera melakukan perbaikan, mengangkat peralatan yang rusak dari dalam tanah, dan memperbaiki rumah warga.

Meski demikian, BPBD Provinsi Jawa Barat menyatakan situasi saat ini masih terkendali pasca gempa.

Oleh karena itu, saya menghimbau masyarakat untuk menjaga perdamaian dan tidak terpengaruh oleh isu-isu yang tidak dapat dibenarkan.

Sebelumnya, pada Sabtu (27/4) pukul 23.29 WIB terjadi gempa berkekuatan magnitudo 6,2 di Kabupaten Garut dengan episentrum di laut pada kedalaman 70 km dan parameter 8,42 Lintang Selatan dan 107,26 Bujur Timur

Berdasarkan laporan BMKG, jika dilihat dari lokasi episenter dan kedalaman episenter, gempa yang terjadi merupakan gempa sedang akibat aktivitas deformasi batuan di lempeng Indo-Australia yang berada di bawah lempeng Indo-Australia. Lempeng Eurasia. Di selatan Pulau Jawa Barat dikenal dengan gempa intraslab. (antara/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *