saranginews.com – Harapan Scholar School (CH) berkolaborasi dengan Kreats Innovation Technology, sebuah startup asal Bali yang fokus pada pengetahuan dan solusi AI.
Hari ini Jumat (5/10), OSIS Harapan Scholar School mengadakan pelatihan pembuatan model machine learning. Puluhan siswa kelas 1 hingga 10 ikut serta, serta berbagai guru dan orang tua.
BACA LEBIH BANYAK: Tahun ke-20 Sekolah Cendekiawan Harapan Berubah Menjadi Ajang Reuni Alumni – Seru!
Kepala Sekolah CH Juwaria Muqtadir, S.Si., M.M., menegaskan pemanfaatan teknologi tepat guna menjadi inti kurikulum sekolah.
“Kami telah mengganti peran berulang karyawan dengan robot dan AI, layanan digital dan kami sedang mengembangkan sistem rekomendasi berbasis AI untuk membantu pengambilan keputusan di bidang pendidikan,” kata Juwaria.
BACA LEBIH LANJUT: Harapan Scholar School mengajarkan kemajuan positif, inovasi dalam krisis
Program ini bertujuan untuk menawarkan strategi pembelajaran yang disesuaikan dengan kekuatan dan kebutuhan setiap siswa.
Head of People and Culture Edward Aaron mengatakan, teknologi AI memberikan dampak positif terhadap pengembangan SDM di sekolah.
BACA JUGA: Biaya LaNyalla Mahasiswa harus membantu menentukan Panduan Perjalanan Nasional
Tugas berulang yang dulunya membebani pekerja telah dialihkan ke robot dan teknologi lain yang dimiliki CH, sehingga memungkinkan pekerja untuk fokus pada pengembangan pribadi.
Profesor CH yang berprofesi sebagai student experience manager, I Ketut Catur Wiguna, S.Pd., M.Si., juga merasakan dampak positif dari penerapan teknologi tersebut. Dengan waktu luang yang lebih banyak, kita bisa memanfaatkan peluang yang ada untuk berkembang.
Sementara itu, Ni Putu Indah Cahya Prihatina, S.Hut., M.M., menjelaskan asesmen digital yang dikembangkan akan membantu siswa berkembang sesuai minatnya.
Direktur Pusat Anak, Dr. Lidia Sandra, M.Comp.Eng.Sc., Psikolog, mengatakan transformasi digital ini sejalan dengan visi dasar pemberdayaan sosial melalui pendidikan yang efektif.
“Perubahan lanskap korporasi saat ini mengharuskan setiap organisasi melakukan transformasi digital,” ujarnya.
CEO Kreats Timothy Dillan, B.Sc (Hons), M.Kom., menambahkan kolaborasi ini menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat meningkatkan kualitas layanan pendidikan.
Mereka membantu siswa memahami pentingnya data dalam membuat keputusan strategis. Salah satu siswa kelas 8, Xavier Randall Dabrowski, mengungkapkan ketertarikannya terhadap pembelajaran mesin.
“Saya sangat tertarik mempelajari proses fotografi”, kata Xavier.
CH bertujuan untuk menghasilkan lulusan berkualitas tinggi dengan fokus pada pemikiran kritis, pengambilan keputusan berbasis data, dan teknologi. Kerjasama ini menjadi contoh lembaga pendidikan lainnya dalam menciptakan ekosistem yang mendukung perkembangan generasi masa depan di era digital. (esy/jpnn)