Peneliti: 86 Ribu Nyawa Akan Melayang Jika Perang di Gaza Dilanjutkan

saranginews.com, WASHINGTON – Hampir 86.000 orang lagi bisa terbunuh jika perang Israel di Jalur Gaza meningkat, menurut studi bersama Amerika Serikat dan Inggris.

Krisis di Gaza: Perkiraan Dampak Kesehatan Berbasis Skenario adalah proyek gabungan dari London School of Hygiene & Tropical Medicine dan Pusat Kesehatan Manusia Universitas Johns Hopkins.

BACA JUGA: Kabar Terkini KRI Radjiman Wedyodiningrat usai menjalankan misi kemanusiaan di Gaza

Studi yang dipublikasikan pada Senin (19/2) ini mengamati tiga skenario, termasuk kemungkinan dampak terburuk dari eskalasi konflik di Gaza.

Dalam skenario terburuk, 85.750 warga Palestina akan meninggal karena trauma fisik dan penyakit dalam enam bulan ke depan.

BACA JUGA: Gaza Makin Menakutkan, PBB Berhenti Kirim Bantuan

Angka tersebut melampaui hampir 30.000 kematian yang dicatat oleh otoritas kesehatan di Gaza sejak perang dimulai pada Oktober tahun lalu.

Perhitungan berdasarkan situasi selama empat bulan terakhir menunjukkan bahwa cedera dan penyakit dapat membunuh 66.720 warga Palestina dalam enam bulan ke depan.

BACA JUGA: Korea Utara menuduh Israel melakukan pembersihan etnis di Gaza

Bahkan dalam skenario terbaik sekalipun, jika gencatan senjata diterapkan, masih ada sekitar 11.580 warga Palestina yang bisa kehilangan nyawa. Kurang dari 50 persen kematian mungkin disebabkan oleh wabah.

“Proyeksi kami menunjukkan bahwa bahkan dalam skenario gencatan senjata terbaik sekalipun, ribuan kematian akan terus terjadi, terutama karena waktu yang dibutuhkan untuk memperbaiki kondisi air, sanitasi dan pengungsian,” kata penulis studi tersebut.

Selain itu, kata mereka, diperlukan waktu juga untuk memperbaiki gizi masyarakat dan memulihkan layanan kesehatan di Gaza.

Proyek penelitian ini diharapkan memperbarui temuannya secara berkala hingga bulan Mei seiring dengan perkembangan kondisi di lapangan.

Kajian tersebut muncul ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa ia akan melancarkan perang terhadap kota Rafah di Gaza selatan, tempat hampir satu setengah juta orang telah mengungsi.

Sebagian besar pengungsi mengungsi ke kota Rafah setelah mengungsi di wilayah lain di Gaza.

Netanyahu juga berjanji akan melancarkan serangan darat pada awal Ramadhan jika lebih dari 130 sandera yang ditahan oleh kelompok oposisi Hamas tidak dibebaskan. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *