KPAI Dorong Pemerintah Blokir Gim Tidak Sesuai Aturan

saranginews.com, JAKARTA – Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali menegaskan sikap tegasnya terhadap pemblokiran game online yang tidak sesuai aturan.

Usulan tersebut diajukan di tengah maraknya laporan dan video viral di media sosial tentang dampak negatif game online terhadap anak-anak.

BACA JUGA: Pemerintah Siap Blokir Game yang Mengandung Kekerasan

Komisioner KPAI Kawiyan mengatakan pemerintah harus hadir dan berperan kuat, termasuk memberikan kerangka regulasi dan menciptakan teknologi untuk memantau dan memblokir game online yang tidak sesuai aturan.

Kawiyan juga mengatakan, penerbit game juga wajib mematuhi peraturan tersebut dan harus transparan terhadap produknya kepada masyarakat.

BACA JUGA: Game PUBG akan mendapat banyak pembaruan tahun ini

“Peran pemerintah adalah menetapkan peraturan dan menciptakan teknologi untuk memantau dan menghapus game online yang tidak mengikuti aturan. “Di sisi lain, penerbit juga wajib mematuhi peraturan tersebut dan harus transparan terhadap produknya kepada masyarakat. ”, jelas Kawiyan, Jumat (26/4).

Kawiyan juga menjelaskan, pemerintah bisa mengambil tindakan tegas untuk memblokir game online.

BACA JUGA: Hati-hati, Teroris Internasional Gunakan Game Online untuk Rekrut Anggota Baru

“Pemblokiran bisa saja terjadi, namun pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika sedang mempertimbangkan untuk mengambil tindakan untuk memblokir game online,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie mengatakan, pemblokiran tersebut berdasarkan rekomendasi lembaga terkait.

“Kalau rekomendasi mereka (Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia) seperti itu, maka akan kami blokir,” kata Budi Arie, Selasa (23/4).

Namun, dia menegaskan, kebijakan terkait akses permainan juga ada di tangan masyarakat.

Budi mengimbau masyarakat hanya bermain sesuai rating dan batasan usia yang ditentukan.

Budi Arie mengibaratkan menonton film yang tidak mungkin dilarang semuanya, namun ada kebijakan dari masyarakat termasuk orang tua yang menyarankan menonton berdasarkan usia anaknya.

“Analoginya kalau kita melarang semua film, bukan begitu? Oleh karena itu, kami merekomendasikan kebijakan kepada orang tua atau pemirsa mengenai konten yang tidak ditujukan untuk anak-anak,” kata Budi. (mcr8/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *