saranginews.com – Negara-negara Kaukasus Selatan pada Senin mengumumkan bahwa delegasi dari negara tetangga Azerbaijan dan Armenia akan mengadakan pembicaraan damai dalam beberapa hari ke depan.
Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jihun Bayramov, dikutip oleh Azarnews Baku, mengatakan: “Meskipun negosiasi melambat, pengerjaan teks perjanjian perdamaian terus berlanjut.”
Baca juga: Armenia Bertanggung Jawab Atas Pembunuhan 9 Jurnalis Azerbaijan di Karabakh
Azarnews melanjutkan: “Namun, setelah pertemuan antara Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan di sela-sela Konferensi Keamanan Munich (awal bulan ini), diputuskan untuk melanjutkan proses ini. Telah di laporkan.
Bayramov melanjutkan: Negosiasi fisik mengenai perjanjian damai antara delegasi Azerbaijan dan Armenia juga direncanakan dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Permintaan Pengunduran Diri Perdana Menteri Armenia, Jet Tempur Militer, Seram
Perwakilan Kementerian Luar Negeri Armenia Ani Badalyan mengumumkan melalui Facebook bahwa pertemuan tersebut akan diadakan pada 28-29 Februari di Berlin berdasarkan kesepakatan yang dicapai pada pertemuan tripartit Konferensi Keamanan Munich pada 16-18 Februari.
Hubungan antara Azerbaijan dan Armenia memburuk sejak tahun 1991, ketika tentara Armenia merebut Nagorno-Karabakh, wilayah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan, dan tujuh wilayah tetangga lainnya, termasuk Kalbjar.
Baca Juga: Konflik berkepanjangan usai, Armenia siap mengembalikan Nagorno-Karabakh ke Azerbaijan
Azerbaijan kemudian membebaskan sebagian besar wilayah tersebut selama perang tahun 2020 yang berakhir dengan kesepakatan damai yang ditengahi Rusia, sehingga membuka jalan bagi normalisasi.
September lalu, Azerbaijan melancarkan operasi antiteroris di Nagorno-Karabakh untuk menjaga ketertiban konstitusional setelah pasukan separatis ilegal di wilayah tersebut menyerah.
Namun ketegangan di perbatasan Azerbaijan-Armenia kembali meningkat pada 12 Februari ketika Baku mengumumkan bahwa salah satu tentaranya terluka oleh tembakan pasukan Armenia ke arah wilayah Zangilan di barat daya negara itu.
Keesokan harinya, Azerbaijan mengumumkan bahwa mereka telah melancarkan “operasi pembalasan” sebagai tanggapan, menghancurkan pos-pos tempur yang menembaki pasukannya. Armenia mengumumkan bahwa empat tentaranya tewas. (semut/dil/jpnn)