Amankah Magnolia untuk Ibu Hamil? Pakar Kesehatan Beri Penjelasan

saranginews.com, Jakarta – Bunga Magnolia cantik dan memiliki wangi yang harum. Di Asia, bunga ini melambangkan berbagai makna positif.

Apalagi bunga ini memiliki beberapa manfaat kesehatan dan kulit untuk membuat Anda cantik dan bersinar.

Baca Juga: 3 Manfaat Makan Buah Kering Untuk Ibu Hamil yang Pasti Mengejutkan

Ekstrak Magnolia telah terbukti memiliki sifat regeneratif dalam melindungi kulit.

Manfaat yang terdapat pada ekstrak bunga ini antara lain mencerahkan kulit, antioksidan, anti inflamasi dan antibakteri.

Baca Juga: 5 Jenis Buah Super yang Wajib Dikonsumsi Ibu Hamil

Menurut Dr. Yusfa Rasyid, Sp.OG, MARS, Ekstrak bunga Magnolia aman digunakan ibu hamil untuk mengatasi masalah kulit seperti stretch mark.

“Penggunaan bahan dasar alami seperti magnolia, lidah buaya, minyak zaitun, alpukat, dan lain-lain untuk perawatan kulit sangat dianjurkan,” ujar Dr. Yusfa Rasyid, dalam keterangannya, Minggu (7/4).

Baca Juga: 6 Makanan Super Untuk Ibu Hamil

Pakar kesehatan Dr. Yusfa Rasyid. Foto: Dok. Pribadi

Dokter Yusfa mengatakan bahan-bahan tersebut aman digunakan ibu hamil dan tidak mengganggu perkembangan janin.

“Ibu hamil sebaiknya menggunakan produk perawatan kulit yang terbukti aman dan menghindari bahan-bahan yang berisiko mengganggu perkembangan janin,” ujarnya.

Mengandung bahan berbahaya seperti benzoil peroksida, tretinoin, retinol, klindamisin, asam salisilat, asam glikolat (lebih dari 27%), hidrokuinon, oksibenzon, oktocrylene, oxyslate dan hidrogen peroksida.

Katanya, lebih baik menggunakan bahan alami karena kulit menyerap semua yang menempel di permukaannya dan sebagian masuk ke pembuluh darah.

“Meskipun tidak semua kuman dan bahan kimia dapat menembus filter plasenta, pilihlah yang berbahan alami dan Anda pasti aman,” kata Dr. Yusfa

Di kulit, tapi ada orang yang tidak merasakannya. Menurut Dr. Yusfa, kondisi tersebut dipengaruhi oleh adanya protein asing dari suami yang bersatu dalam pembentukan embrio.

“Terkadang protein dari suami seperti alergen yang menyebabkan reaksi alergi pada ibu hamil. Oleh karena itu, ada ibu hamil yang mengalami stretch mark yang luas, ada pula yang tidak. Ada yang mengalami ruam pada usia kehamilan tertentu, ada pula yang sejuk. “Dari survei yang saya lakukan, sekitar 38% ibu hamil mengalami stretch mark dan peradangan yang parah, sudah mengalami gejala-gejalanya dan tentunya sangat meresahkan,” kata dr Yusfa.

Dr. Yusfa menambahkan, untuk menangkal lebih banyak masalah kulit, sebaiknya ibu hamil mandi dua kali sehari dengan sabun pelembab, kemudian menggunakan pelembab yang aman untuk kehamilan secara rutin, dan jika memiliki keluhan yang mengganggu jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter ramah ini mengatakan bahwa stretch mark tidak bisa dicegah sepenuhnya, hanya bisa dikurangi. Misalnya, jangan memudarkan warna atau menghilangkan rasa gatal.

Tidak dapat dipungkiri bahwa ibu hamil mempunyai risiko lebih tinggi untuk menghadapi masalah kesehatan kulit. Tidak hanya saat hamil, tapi juga saat menyusui. Munculnya masalah kulit saat hamil merupakan keluhan yang sering terjadi. Kondisi ini menurunkan rasa percaya diri seorang ibu hamil.

Seperti yang dijelaskan oleh Dr. Yusfa Rasyid, Sp.OG, MARS, masalah kesehatan kulit paling banyak dialami oleh ibu hamil. Hal ini disebabkan adanya perubahan hormon, sistem kekebalan tubuh dan metabolisme ibu selama kehamilan dan menyusui. Hal ini menyebabkan perubahan bentuk, warna atau pigmentasi, serta tekstur kulit.

“Penyebabnya berbeda-beda, tapi umumnya hormon, imunitas, dan metabolisme. Banyak masalah mulai dari rambut, kulit, kuku, dan pembuluh darah. Selain itu ada yang fisik dan non fisiologis. Seperti penyakit, dan lain-lain. ujar dokter spesialis kebidanan dan kandungan yang berpraktik di tiga rumah sakit, YPK Mandiri, RS Bravijaya Saharjo, dan Harmina Jatinegara.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *