saranginews.com TOKYO – Sebanyak enam awak kapal warga negara Indonesia (WNI) tewas dan satu orang ditemukan selamat setelah kapal tanker berbendera Korea Selatan Keoyung Sun tenggelam di perairan Shimonoseki, Yamaguchi, Jepang, menurut Penjaga Pantai Jepang, Jumat (22 Maret).
Penjaga Pantai Jepang memastikan, dari sembilan korban yang dievakuasi, enam diantaranya merupakan warga negara Indonesia yakni AAS, MMA, R, S, YYA dan RM.
BACA JUGA: Tom Hay, Ragnar dan Maarten Paes akan dilantik menjadi WNI pada 12 Maret
Sedangkan WNI yang masih hidup, RYL, kini dirawat di Rumah Sakit Kitakyushu Sogo di Prefektur Fukuoka.
Penjaga Pantai Jepang juga membenarkan masih menggunakan kapal dan helikopter untuk mencari WNI atas nama ASJ.
BACA JUGA: Innalillahi dan tiga WNI menjadi korban kapal karam di Korea Selatan
Terkait hal tersebut, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Ahmadi di Tokyo, Jumat, memastikan bahwa KBRI Tokyo akan terus berkoordinasi dengan KBRI Seoul dan otoritas Jepang terkait dalam menyelesaikan kejadian tersebut.
“KBRI Tokyo terus bekerja sama dengan Penjaga Pantai Jepang dan lembaga penjagaan terkait setiap ABK WNI, khususnya terkait pencarian WNI yang masih hilang dan pemulangan enam jenazah WNI ke Indonesia. Pemantauan terhadap WNI yang masih hidup juga terus dilakukan untuk mengetahui status kesehatannya dan kebutuhan yang diperlukan, ujarnya.
BACA JUGA: Mark Klock mengenang perjalanan panjang menjadi WNI, sungguh sebuah berkah
Kasus tersebut, lanjutnya, awalnya ditangani oleh KJRI Osaka.
Namun karena jenazah kini sudah berada di Fukuoka, maka KBRI Tokyo akan terus memprosesnya.
“Kami sedang berkoordinasi dengan Kantor Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri yang akan memfasilitasi pemulangan jenazah dan pelaksanaan hak buruh WNI,” ujarnya.
Dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (20/3), kapal tanker berbendera Korea Selatan itu membawa 11 awak yang terdiri dari delapan warga negara Indonesia, dua warga negara Korea Selatan, dan satu warga Tiongkok.
Hingga Jumat (22/3), Penjaga Pantai Jepang telah mengevakuasi sembilan korban, sedangkan pencarian dua korban lainnya masih terus dilakukan.
Kapal tanker Keoyung Sun sedang memuat asam akrilat dalam perjalanan dari Prefektur Hyogo, Jepang, ke Ulsan, Korea Selatan. (semut/semut/japnn)