BNPT Serahkan Sertifikat Penerapan Standar Minimum Pengamanan untuk 18 Pengelola Objek Vital

saranginews.com, JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menerbitkan tugas penerbitan Sertifikat Pemenuhan Standar Keamanan Minimum Berdasarkan Peraturan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Nomor 3 Tahun 2020 kepada 18 pengelola barang dan transportasi kebutuhan pokok di Jakarta, Selasa (28/10/2018). 30/4).

Penerbitan sertifikat ini merupakan bentuk apresiasi BNPT terhadap pengelolaan hal-hal penting sebagai wujud partisipasi dalam pencegahan terorisme.

Baca selengkapnya: Topik BNPT: Meningkatkan Uji Keamanan Menjelang Forum Air Dunia

“Saya mengucapkan terima kasih dan terima kasih kepada seluruh penyelenggara penting yang akan menerima sertifikat pada hari ini,” kata Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT Mayjen TNI Roedy Widodo.

Mantan Direktur Biro Perencanaan, Hukum, dan Humas ini menjelaskan, BNPT melakukan pemeriksaan, evaluasi, evaluasi untuk menilai sistem keamanan, mengidentifikasi kemungkinan atau keterlibatan aksi terorisme dan Koordinasi Hasil Penilaian. dan Layanan Pemantauan untuk Memenuhi Standar Keamanan Minimum.

BACA JUGA: Lawan Big Data di Internet, BNPT Minta Semua Pihak Sosialisasikan Media

Roedy Widodo mengingatkan, yang terpenting seringkali menjadi sasaran terorisme karena berdampak signifikan terhadap kehidupan orang banyak, stabilitas politik, perekonomian, dan ketahanan pemerintah.

“Jika dicermati, serangan teroris yang terjadi di seluruh dunia dan di kawasan tidak hanya menyasar masyarakat atau tempat umum saja, namun juga menjadikan hal terpenting sebagai sasaran serangannya. yang berdampak pada hajat hidup orang banyak, stabilitas politik, perekonomian negara, dan kekuasaan,” ujarnya.

BACA JUGA: BNPT Jamin Kontribusinya Dalam Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045

Deputi 1 BNPT juga menambahkan, tidak hanya penampilan fisik yang diuji, tapi juga perilaku masyarakat dalam mengurus hal-hal penting.

Selain pengamanan, juga dilakukan evaluasi terhadap pengelola dan petugas yang mempunyai tugas penting pengamanan, ujarnya.

Melalui proses sertifikasi tersebut, BNPT berharap pemangku kepentingan dapat terus meningkatkan kerja sama dan perilaku untuk mencegah kejahatan.

Sementara CEO PT Kilang Pertamina Internasional Taufik Adityawarman mendukung peninjauan yang dilakukan BNPT.

Menurutnya, ke depan kerja sama antiterorisme harus terus ditingkatkan dengan dukungan layanan.

“Kedepannya bagaimana menjaga risiko ini dan menguranginya di masa depan, terutama risiko terorisme serius yang sangat berbahaya jika terjadi di dalam negeri, termasuk kilang adalah salah satu hal terpenting di negara ini. . dan itu berarti; “katanya.

Dari 18 barang penting dan dapat diangkut, 12 telah ditinjau dan enam telah ditinjau keamanannya.

Kemudian 12 hal penting dan transportasi yang dianalisis adalah PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Kalimantan Timur, PT Pelindo Regional Makassar, PT Angkasa Pura I – Bandara Internasional Gusti Ngurah Rai I, PT Angkasa Pura II – Bandara Internasional Radin Inten II.

Juga Proyek Strategis Pembangkit Rumput Nasional Tuban, PT PLN Indonesia Power PLTU Labuhan Angin PGU, PT PLN Indonesia Power PLTU Jawa Tengah Adipala OMU, PT Angkasa Pura II – Bandara Tjilik Riwut, PT Terminal Petikemas Surabaya, PT Gapura Surabaya, PT Gapura PLN Indonesia Power Grati PGU, PT Angkasa Pura I – Bandara Internasional Yogyakarta.

6 fasilitas penting yang diperiksa adalah PT Kilang Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, PT Kilang Pertamina Refinery Unit V Balikpapan, PT Kilang Pertamina Refinery Unit III Plaju, PT Kilang Pertamina Refinery Unit II Dumai, PT Kilang Pertamina Refinery Unit Balongan dan PT Kilang Pertamina Kilang Unit VII Kasim. (perjalanan / jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *