Kuartal I 2024, BTN Salurkan Kredit dan Pembiayaan Capai Rp344,2 Triliun

saranginews.com, JAKARTA – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) melaporkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sebesar Rp 344,2 triliun pada Januari-Maret 2024.

Pinjaman dan pembiayaan pembangunan BTN didasarkan pada kredit dan pembiayaan perumahan, serta pinjaman dengan margin tinggi yang digemari masyarakat.

BACA JUGA: BTN Kenalkan Bisnis Internet Banking Sasar Pengusaha Muda

Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupoulou mengatakan perseroan telah mempertahankan momentum pertumbuhan sejak tahun lalu dengan mempertajam strategi dan melakukan transformasi bisnis.

BTN juga melakukan desain ulang logo pada semester pertama tahun 2024, untuk mencapai visi menjadi bank KPR terbaik di Asia Tenggara, dengan komitmen meningkatkan kualitas layanan.

BACA LEBIH LANJUT: Kurangi Emisi Gas Rumah Kaca, SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif

“Dalam tiga bulan pertama tahun 2024, BTN mampu mencatatkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan yang turut menggerakkan sektor perumahan di tanah air. Hal ini merupakan bagian integral dari upaya perusahaan untuk mengurangi backlog perumahan dan menyediakan perumahan yang layak bagi seluruh masyarakat Indonesia. Kami akan melakukannya memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Kami berharap momentum ini dapat terus berlanjut,” kata Nixon dalam paparan hasil keuangan triwulan I tahun 2024, Kamis (25/4).

Menurut Nixon, pinjaman dan pembiayaan rumah menyumbang 85% dari seluruh pinjaman dan uang tunai yang disalurkan oleh daerah tersebut.

BACA JUGA: BTN Kirim Ribuan Rumah Gratis

Pada triwulan I tahun 2024, total kredit dan pembiayaan perumahan mencapai 292,7 triliun, meningkat 10,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 264,5 triliun.

Porsi CPR dari jumlah tersebut merupakan yang terbesar, mencapai Rp167 triliun pada kuartal I 2024, meningkat 12,3% dari periode yang sama tahun lalu sebesar 148,6 triliun.

Sedangkan CPR nonsidized naik 11,2% dari Rp88,8 triliun menjadi Rp98,8 triliun pada kuartal I-2023.

“Rencana kami untuk mendistribusikan lebih banyak CPR ke bagian atas inisiatif tidak bersubsidi mulai menunjukkan hasil.” 1,05 triliun, dari tahun lalu.

Guna menjaga keuntungan perusahaan, BTN menggalakkan penyaluran kredit bermargin tinggi, yaitu Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Ringan (KRING), dan Kredit Pemilikan Rumah (KAR).

Dalam tiga bulan pertama tahun ini terjadi pertumbuhan yang sangat pesat.

Penyaluran KUR BTN mencapai Rp387 miliar, meningkat 78,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp217 miliar.

Penyaluran KRING juga meningkat 30,7% menjadi Rp 572 miliar pada kuartal I 2024. Sementara perseroan membukukan KAR sebesar Rp525 miliar, meningkat 16,5%.

Di tengah pertumbuhan kredit yang pesat, BTN tetap menjaga kualitas kredit yang baik.

Perseroan melaporkan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) bruto menjadi 3% pada kuartal I 2024 dari 3,5% pada periode yang sama tahun lalu.

Rasio kredit terhadap risiko (LAR) juga menurun menjadi 21,6% dari sebelumnya 24,2%.

“Pada saat yang sama, kami meningkatkan cakupan NPL menjadi 152,8% pada semester pertama tahun 2023 dari sebelumnya 145,9%,” kata Nixon.

Sementara dana pihak ketiga (DPK) meningkat 11,9% menjadi Rp357,7 triliun pada kuartal I 2024 dibandingkan Rp319,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan DPK ini melebihi pertumbuhan industri perbankan pada Februari 2024 yang sebesar 3,8% yoy. Pada triwulan I 2024, porsi dana terhadap total rekening giro tabungan (CASA) DPK mencapai 49,9%.

Pertumbuhan DPF antara lain dipengaruhi oleh jumlah pengguna aplikasi BTN Mobile dan jumlah transaksi yang diselesaikan.

Pada akhir Maret 2024, jumlah pengguna aktif ponsel BTN mencapai 1,4 juta, dan nilai transaksi mencapai 20,5 triliun pada akhir kuartal I 2024, meningkat pesat sebesar 60,1%.

“Sebagai bank masa kini dan modern, kami terus meningkatkan potensi ekosistem digital BTN yang dapat menjawab tantangan perbankan dan industri keuangan saat ini dan masa depan. Oleh karena itu, kami terus memperluas BTN mobile, menambah layanan baru. “Sampai saat ini BTN Mobile memiliki 16 fitur baru untuk operasional pengisian bahan bakar,” jelas Nixon.

Peningkatan operasional seluler BTN juga berkontribusi terhadap pendapatan premi yang mencapai Rp686 miliar pada kuartal I 2024, naik 14,27% dibandingkan periode yang sama tahun 2023 sebesar Rp565 miliar.

Didorong oleh pertumbuhan kredit dan simpanan yang kuat, total aset BTN meningkat 13,1% menjadi Rp 454,0 triliun dibandingkan Rp 401,5 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Terakhir, bila untung pada semester I 2024, BTN mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 7,4% senilai Rp 860 miliar dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 801 miliar.

“BTN kini terus berbenah seiring transformasi perusahaan dan menunjukkan hasil yang positif. Secara umum BTN membangun strukturnya menjadi efisien dan efektif, mempercepat proses bisnis sekaligus meningkatkan kualitas layanannya,” kata Nixon. (chi/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA… FanC Thochen Untuk Content Creator Diluncurkan di Indonesia, Ini Cara Belinya?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *