saranginews.com, New York – Sebuah lembaga pemikir Amerika diberitahu pada Selasa (5/3) bahwa lebih dari 50% warga Amerika menginginkan pemerintahan Joe Biden berhenti memasok senjata ke Israel sampai Israel berhenti menyerang Jalur Gaza.
“50% warga Amerika setuju bahwa pemerintah AS harus berhenti memberikan senjata kepada Israel sampai Israel berhenti menyerang Gaza,” kata Pusat Penelitian Ekonomi (CEPR), mengutip contoh YouGov.
Baca Juga: Perdana Menteri Palestina Mundur di Tengah Serangan Israel, Reaksi Hamas Dingin
Menurut CEPR, jajak pendapat tersebut menemukan bahwa “62% responden yang memilih Presiden (Joe) Biden pada tahun 2020 mengatakan, ‘Amerika Serikat harus memasok senjata ke Israel sampai mereka berhenti menyerang rakyat Gaza.'” katanya.
“hanya 14% yang tidak setuju,” tambah CEPR.
Baca Juga: Wahai Warga Amerika Serikat! Erdogan menuduh kebijakan Anda terhadap Israel adalah kemunafikan
Sebaliknya, hanya 30% pemilih Donald Trump yang mendukung pembekuan ekspor senjata AS, mayoritas (55%) menentangnya dan 15% tidak yakin.
Survei ini dilakukan mulai 27 Februari hingga 1 Maret.
Baca Juga: Dubes Palestina Optimis Israel dan Hamas Berhenti Bertikai di Bulan Ramadhan
Militer Israel melancarkan perang mematikan di Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023, menyusul serangan yang dilakukan kelompok perlawanan Palestina Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang.
Sementara di pihak Palestina, sedikitnya 30.631 orang tewas dan 72.043 orang luka-luka akibat pembunuhan dan krisis kebutuhan sehari-hari.
Menurut laporan media, Amerika Serikat telah memasok 21.000 senjata sasaran ke Israel sejak Oktober lalu.
Jenis amunisi dan senjata lainnya termasuk puluhan ribu peluru meriam 155 mm, ribuan peluru lapis baja, dan 200 drone kamikaze.
Israel juga telah memberlakukan pengepungan yang menghancurkan di Jalur Gaza, yang menyebabkan penduduk, terutama di Gaza utara, berada di ambang kelaparan.
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), perang Israel telah menyebabkan 85% penduduk Gaza mengungsi antara krisis pangan, air bersih dan kesehatan, dan 60% infrastruktur Gaza telah rusak atau hancur.
Israel dituduh melakukan genosida dalam gugatan yang diajukan ke Mahkamah Internasional (ICJ).
Sementara itu, keputusan ICJ pada bulan Januari memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan genosida dan melakukan upaya untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan menjangkau warga Gaza. (semut/dil/jpnn)
