Asa Persis Solo, Jejak Jokowi dan Kiprah 2 Anak Presiden

saranginews.com – Klub Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Persis Solo) Surakarta berhasil menjuarai Liga 2 2021-2022, menjamin satu tempat di Liga 1 musim depan. Ada tanda-tanda peran Presiden Joko Widodo dan kedua putranya dalam mengembalikan kejayaan tim kebanggaan masyarakat Solo Raya.

Laporan oleh Romensy Augustino, Solo

Baca Juga: Selamat, Persis Solo Kini Punya Official Store

PERSIS Solo merebut tiket calon pesaing Liga 1 2022/2023 usai mengalahkan Rans Cilegon FC pada final Liga 2 di Stadion Pakansari Bogor, Kamis malam (30/12).

Sorakan suporter Persis Solo terhenti saat wasit Yudi Murkahya meniup peluit panjang tanda berakhirnya babak kedua Liga 2 2021-2022. Laga berakhir 1-2 untuk keunggulan Persis Solo.

BACA JUGA: Ini Pendapat Wali Kota Gibran soal Persis Solo

Ratusan kilometer dari Stadion Pakansari, ribuan massa yang mengenakan atribut Persis Solo turun ke jalan Kota Surakarta sejak Kamis malam (30/12) hingga Jumat (31/12) dini hari. Penantian panjang warga malam Solo selama 14 tahun berakhir malam itu juga.

Prestasi terbaik Persis Solo adalah peringkat kedua Divisi 1 tahun 2006. Pada tahun 1994 klub yang semula bernama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB) ini menjadi juara Divisi II.

Baca juga: Sepatah Kata Jokowi Soal Langkah Kesang Akuisisi Persis Solo, Begini…

Keberhasilan tim berjuluk Laskar Samber Nyawa menjuarai Liga 2 2021-2022 menimbulkan kehebohan para suporter fanatik yang tergabung dalam Tentara Suporter Sejati (Pasoepati) Solo. Mereka mengungkapkan kebahagiaannya dengan menggelar arak-arakan, menyanyikan lagu, dan meledakkan petasan.

“Kami telah menunggu realisasi impian kami selama 14 tahun. Kami sangat bangga (mimpi itu menjadi kenyataan, Red.),” kata Presiden Pasoepati Maryadi Gondrong.

Kembalinya Persis Solo ke papan atas sepak bola Indonesia membuka harapan tim asuhan pelatih Eko Purdjianto itu bisa kembali meraih kejayaan.

Gondrong menyatakan, keberhasilan Persis Solo meraih tiket Liga 1 2022-2023 merupakan sebuah kado manis sebelum klub yang didirikan pada tahun 1923 itu merayakan hari jadinya yang ke-100 pada 8 November 2023.

Sayangnya kesenangan itu berjalan terlalu jauh. Demonstrasi pendukung setia Persis Solo pun dibubarkan Polres Surakarta dengan gas air mata.

Seperti halnya Solo, klub-klub yang pernah mengikuti kompetisi serikat pekerja diketahui memiliki suporter fanatik. Klub yang didirikan oleh Raden Ngabehi Reksohadiprojo dan Sutarman ini sungguh melegenda.

Selain itu, Persis Solo juga turut andil dalam berdirinya Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) pada 19 April 1930. Meski demikian, berstatus klub populer tak lantas membuat jalan Persis Solo mudah. Persis Solo menjalani perjalanan yang penuh liku-liku. Antara tahun 1984 dan 2004, Solo diambil alih oleh klub-klub asing yang memilihnya sebagai negara asalnya.

Saat itu, reputasi Persis Solo di kandang sendiri tercoreng dengan kekalahan dari nama-nama besar seperti Arsetto FC (1979-1998), Pelita Jaya (Pelita Solo 2000 – 2001), dan Persijatim Jakarta Timur (Solo FC 2002-2004).

Nikko Auglandy, penulis buku ‘Persisting Solo’s Progress in the World of Football’, yang baru-baru ini ditemui saranginews.com, mengatakan: “Ini adalah fase di mana Anda dapat mengatakan bahwa mereka telah dijajah di dalam negeri.

Pada periode 1994-1996, Persis Solo hanya bermain di game kedua, kata Nikko. Meski banyak klub kaya yang memilih Solo sebagai markasnya, Persis justru bermain di kasta ketiga Liga Indonesia.

Hal serupa diungkapkan Pelatih Pasoepati 2021 Ginda Ferachtriawan. Menurutnya, pembentukan Pasoepati bukan untuk mendukung Persis Solo, melainkan sebagai wadah suporter Pelita Solo.

Api tidak mengklaim dirinya sendiri. Karena aslinya nama Pasoepati merupakan singkatan dari Suporter Sari Pelita Sejati.

Namun pada akhirnya, klub-klub tersebut meninggalkan Solo. “Iya itu dukungan Persis,” kata Ginda.

Namun kesuksesan Persis Solo di kompetisi Ligue 1 bukanlah proses yang singkat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa dikatakan berperan dalam kasus tersebut.

Persis Solo memberikan dampak positif ketika Jokowi resmi menjadi Wali Kota Surakarta pada Juli 2005. Saat itu, Walikota PDI Perjuangan mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Surakarta untuk membangkitkan Persis Solo.

Padahal, Persis Solo saat itu masih bermain di Divisi I Liga Indonesia. Dua tahun berselang, Persis sukses melaju solo ke Liga 1.

Pada Liga 1 musim 2006-07, Persis Solo yang didukung Agung Setyobudi dan kawan-kawan berhasil finis di posisi kedua. Meski begitu, Persis Solo juga sadar betul akan ancaman pengasingan.

Persis Solo selalu berhasil lolos dari zona degradasi dan mampu bertahan di Ligue 1. Namun perpecahan di kepengurusan PSSI juga berdampak pada Pesis Solo.

Dualisme PSSI pada tahun 2011 mengakibatkan kompetisi dan klub-klub di Indonesia menjadi terpecah belah. Pada tahun 2014, Persis Solo terpaksa kembali ke Liga Indonesia dari level kedua setelah pertikaian PSSI berakhir.

Hingga tahun 2020, Persis Solo belum pernah merasakan panasnya papan atas Liga Indonesia.

Namun pada 20 Maret 2021, muncul kabar tak terduga bahwa Kaesang Pangarep dan Erick Thohir bersama pengusaha muda Kevin Nugroho mengakuisisi Persis Solo dari Vijaya Vitriasa.

Nikko Auglandy mengatakan kedatangan pemilik baru berarti Persis Solo dijalankan sebagai badan usaha. Baik Kaesang, Erick, maupun Kevin merupakan pengusaha muda yang berpikiran terbuka dalam berbisnis.

“Misalnya pelanggan yang datang kali ini: Oke, mereka berseri-seri,” kata Nikko.

Pemilik baru Persis Solo ini langsung mematok target menembus kompetisi Liga 1.

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming pun turut berperan dalam penunjukan Persis Solo. Sebagai Wali Kota Surakarta, Gibran terus berupaya membangkitkan harapan Persis Solo dan pendukungnya.

“Bisa masuk lima besar semester depan,” kata putra sulung Presiden Jokowi itu saat ditemui, Sabtu (1 Januari 2001) di Lodji Gandrung.

Selaku Direktur Utama Persis Solo, Kaesang Pangarep pun berharap bisa tampil maksimal untuk klubnya di kompetisi Liga 1 2022-2023.

“Kalau menang, jadi nomor satu. Tidak ada yang namanya peringkat keempat,” kata putra bungsu Presiden Jokowi ini.

Adik Gibran Rakabuming ini tak hanya memimpikan Persis Solo menjadi juara di negara asalnya. “Bagaimanapun, yang terbaik bisa memenangkan Piala AFC,” ujarnya.

Pengamat sepak bola Lukas Budi Cahyono menyebut kekuatan Persis Solo lebih besar dibandingkan kompetitornya di kompetisi Liga 2 2021-2022. Persis Solo saat ini diperkuat pemain-pemain topnya.

“Wajar kalau mereka (Persis Solo) promosi (ke Liga 1) karena aspek teknis dan non teknis lebih diutamakan,” jelasnya.

Lukas memprediksi Persis Solo akan menjadi tempat berkumpulnya para pemain bintang dan mampu bersaing di Liga 1 bersama Bali United, Persija, Persib, dan Bhayangkara FC.

“Musim depan bersiap-siap tim empat besar bersaing dengan Persis Solo,” tegasnya. (mcr21/jpnn)Video terpopuler hari ini:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *