saranginews.com, JAKARTA – PT. Indonesia Super Koridor (ISC) – PT. Grup Cyber Networks Indonesia (CNI) telah menyelesaikan prosedur sertifikasi Level IV Design (TCDD) dan Level IV Facility (TCCF) dari Uptime Institute pada 22 Februari 2024.
Sertifikasi level IV merupakan level klasifikasi tertinggi dalam industri data center.
Baca juga: Permintaan Data Center di Indonesia Tumbuh, APJI Bergerak Cepat di DKI Jakarta
Pusat data ISC terletak di gedung ISC Tower. Mampang Prapatan Raya, Jakarta Selatan siap melayani pelanggan yang membutuhkan data center berkualitas.
Gedung tujuh lantai ini mampu menampung total 600 jaringan listrik dengan kapasitas 5MW.
Baca Juga: Data center Region 31 siap beroperasi tahun ini
PT. Indonesia Super Corridor (ISC) didirikan pada tahun 2008 dan bergerak di bidang data center, yang meliputi Colocation, Disaster Recovery Center (DRC) dan Data Center Design Consultant.
Selain itu, kontraktor pembangunan pusat data (sipil, arsitektur, mekanikal, kelistrikan, perpipaan, sistem kebakaran, sistem keamanan, dll), peralatan pusat data, operasional, pemeliharaan, relokasi dan relokasi. Sertifikasi.
Baca Juga: Biznet Data Center-Merkel Luncurkan Solusi Implementasi Private Cloud Lintas Perangkat yang Inovatif
ISC diakui secara internasional untuk standar layanan ISO 9001, ISO 27001, ISO 45001 dan ISO 14001.
“Kami sangat bangga dapat menyelesaikan pembangunan dan sertifikasi Pusat Data Berstandar Internasional di Mampang Prapatan Raya (ISC-MPR) dan terus memperluas layanan bisnis Pusat Data ISC,” kata pemilik Pusat Data ISC Benjamin Nakhaba dalam keterangannya. Jumat (23/2).
ISC MPR adalah pusat data rahasia tertinggi, fasilitas Tier I IV yang terletak di jantung kota Jakarta.
Saat ini ISC telah memiliki tiga data center selain ISC MPR, yaitu Data Center in Network Building (ISC-CBR) Lantai 9, Jakarta Selatan dan Jalan Gatot Subroto Barat, Denpasar (ISC-DPR) semuanya anak-anak. Ini adalah desain tingkat ketiga dan sertifikasi internasional. fasilitas.
Data center ISC-MPR mempunyai lokasi yang sangat strategis, sangat dekat dengan Pusat Interkoneksi Internet dalam negeri yaitu Indonesia Internet eXchange (IIX) dan Open-IXP.
Ini memberikan pusat data layanan yang lebih cepat, lebih andal, dan efisien kepada penggunanya, yang merupakan faktor kunci dalam lingkungan digital yang kompetitif saat ini.
Kepala Operasi dan Pengembangan menambahkan, “Pusat data yang dekat dengan Pusat Interkoneksi Nasional menawarkan latensi atau latensi rendah, akses langsung ke berbagai Penyedia Layanan Internet (ISP) serta konektivitas yang lebih baik melalui opsi yang redundan dan lebih andal Pusat Data IIX APJII 2018-2021.
Selain itu, biaya transmisi data menjadi lebih rendah sehingga mengurangi biaya operasional. Ini adalah pilihan utama bagi penyedia layanan Internet, cloud, dan jaringan, sehingga menarik pelanggan pusat data.”
Memiliki pusat data ISC mendekatkan pengguna sehingga dapat memperoleh manfaat lebih dalam hal kebutuhan penyimpanan, pemrosesan dengan kualitas operasional yang andal, serta pertukaran data dengan bandwidth rendah dan kinerja tinggi.
“Fasilitas kami dapat menjadi pilihan utama bagi industri jasa keuangan, penyedia cloud, berbagai penyedia konten, lembaga pemerintah, pendidikan, kesehatan, e-commerce dan banyak lagi,” jelas Benjamin.
ISC berkomitmen untuk mempekerjakan ahli lokal yang terampil dan berpengalaman untuk terus mendukung pertumbuhan pasar seperti cloud, platform digital, dan kecerdasan buatan.
ISC menegaskan bahwa seluruh proses desain, konstruksi, sertifikasi, dan pengoperasian pusat data disiapkan tanpa menggunakan tenaga asing dengan sertifikasi desain dan fasilitas Level 4 internasional.
Benjamin menyimpulkan, “Kami percaya bahwa para pakar nasional yang berkinerja tinggi saat ini tidak kalah kompetitifnya dengan para pakar pusat data asing. Kami berharap dapat membangun kemandirian yang lebih besar dan mengurangi ketergantungan kami pada keahlian internasional, termasuk keamanan jangka panjang dan stabilitas industri.” (rdo/jpnn)
Baca artikel lainnya… Connect Enable, EDGE DC undang anggota APJII Jakarta ke data center
