Tolak Tawaran Damai, Israel Sebut Tuntutan Hamas Keterlaluan

saranginews.com, JAKARTA – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Minggu mengonfirmasi bahwa pemerintahannya siap mencapai gencatan senjata dengan Hamas dan merundingkan pembebasan sandera, yang dituduhnya memberikan tuntutan yang tidak dapat diterima.

“Hamas terus mengajukan tuntutan yang luar biasa. Tuntutan utama mereka adalah agar kita menarik pasukan kita dari Gaza, menghentikan perang dan membiarkan Hamas pergi. Kondisi ini tidak dapat diterima oleh Negara Israel,” kata Netanyahu dalam pidato videonya. “

Baca juga: Israel Bersiap Serang Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah

Dia mengatakan pemerintah Israel telah menunjukkan kesediaan untuk membuat konsesi dalam putaran terakhir perundingan tidak langsung dengan Hamas, sebuah tindakan yang oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken disebut sebagai langkah yang baik.

Meskipun demikian, perdana menteri Israel menekankan bahwa pemerintah Israel tidak akan pernah menyerah terhadap sasaran militernya di Gaza. Dia mengatakan bahwa penarikan Israel dari Gaza berarti menyerahnya Israel dan kemenangan besar bagi Hamas dan Iran.

Baca juga: Ratusan Warga Israel Serang Masjid di Kota Tua Hebron

Dia menekankan bahwa Israel siap untuk merundingkan moratorium permusuhan untuk menjamin pembebasan warga Israel yang diculik. Ia melanjutkan, upaya tersebut dilakukan Israel, membebaskan 124 sandera, dan kemudian kembali berperang.

“Kami telah bekerja keras selama beberapa minggu terakhir untuk menyelesaikan masalah ini. Sekarang saatnya mencapai kesepakatan yang memungkinkan kembalinya para korban penculikan,” katanya.

Baca juga: Invasi Israel Memasuki Hari ke-200, Korban Tewas Capai 34.000 Orang

Sebelumnya, Hamas mempertimbangkan proposal baru perjanjian penyanderaan yang diajukan Mesir, yang mengharuskan pembebasan 33 sandera Israel dengan imbalan gencatan senjata sementara di Jalur Gaza.

Proposal tersebut dikembangkan dengan bantuan Israel dan dibagi menjadi dua tahap. Fase pertama dari perjanjian tersebut menyerukan pembebasan 20 hingga 33 sandera selama beberapa minggu dengan imbalan Israel menghentikan pertempuran dan membebaskan tahanan Palestina.

Gencatan senjata dapat diperpanjang tergantung pada jumlah sandera yang dibebaskan. Kemudian, sebagai bagian dari kesepakatan tahap kedua, Hamas diharuskan menukar sandera yang tersisa, termasuk tentara Israel dan jenazah mereka, dengan lebih banyak tahanan Palestina. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *