saranginews.com, JAYAPURA – Aktivis hak asasi manusia (HAM) Papua Theo Hessegem meminta agar tanggal 1 Mei yang diperingati sebagai Hari Aneksasi AS tidak dilebih-lebihkan.
Selain itu, kata Teo, hal itu dapat mengganggu ketertiban umum.
Baca juga: DPW dan DPD PAN Kembali ke Pemerintahan Zulha Papua Selatan
“Saya tidak melarang tindakan, setiap orang berhak menyampaikan pendapatnya di muka umum sesuai kewenangan yang ditetapkan undang-undang,” jelasnya.
Jika terlampir peringatannya, saya harap dapat dilaksanakan dengan tertib.
Baca Juga: Enam Kapal Perang Disiapkan untuk Operasi Trisila di Papua, Maluku
“Saya katakan, kita harus menjaga keamanan kita demi kepentingan orang banyak, bukan karena tindakan kita, tapi karena aktivitas masyarakat sedang terganggu,” ujarnya.
Theo menekankan bahwa prinsip-prinsip dasar Papua yaitu kasih sayang, cinta dan perdamaian harus diikuti.
Baca Juga: Profil Paulus Waterpaw, Tokoh Hebat yang Masuk Pasar Calon Gubernur Papua
“Fondasi bangsa Papua adalah cinta, kasih sayang, dan perdamaian, jadi jangan dihancurkan dengan tindakan sekelompok orang,” ujarnya.
Teo juga meminta masyarakat tidak mudah marah dengan seruan kelompok tertentu yang merugikan diri sendiri atau orang lain.
“Semua orang punya kepentingan, jangan sampai adik-adikmu menjadi korban,” ujarnya. (mcr30/jpnn)