Kecerdasan Buatan Makin Canggih, Masyarakat Diminta Waspada 

saranginews.com – Koordinator Divisi Kerjasama Tular Nalar Mafindo mewanti-wanti masyarakat agar tidak tertipu dengan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Kecerdasan buatan atau AI dapat disalahgunakan untuk membuat berita palsu karena kemampuannya.

Baca Juga: Next Level AI Summit: Pelaku Bisnis Bicara Tentang Penggunaan Kecerdasan Buatan

“Kita harus meningkatkan kehati-hatian agar tidak mudah percaya dan mencari sumber yang kredibel terlebih dahulu,” kata Koordinator Divisi Kerja Sama Mafindo Tular Nular Ari Heria dalam keterangannya, Selasa (12/3).

Ia mengatakan, jenis berita palsu kini sedang meningkat, dan yang terakhir adalah penggunaan “kecerdasan buatan” atau AI. Teknologi ini memungkinkan orang lain membuat atau menyalin gambar dan suara yang dapat disalahgunakan.

Baca juga: Tendik Kehormatan Ajukan 3 Permohonan ke DPRD dan BKPSDM, PPPK Tegaskan

Oleh karena itu, masyarakat harus lebih berhati-hati dalam mendapatkan informasi di media sosial, mengecek terlebih dahulu sebelum menyebarkannya, jelasnya.

Selain itu, berita palsu yang tersebar di Internet seringkali memiliki headline yang mengarah pada insentif. Karena masyarakat harus berhati-hati dan tidak mudah marah.

Baca Juga: Mayor Teddy, Sekutu Prabowo yang Kini Menjadi Penyerang Vadanyonif, Naik Daun

“Jika dihadapkan pada penipuan, otomatis akan menghancurkan kemampuan berpikir kita dan itu berbahaya. “Kita harus hati-hati dan menjaga diri agar tidak mudah dicurigai,” ujarnya.

Ari juga menegaskan bahwa hoax bisa menghasilkan informasi palsu, dan kita bersalah menyebarkannya karena kita tidak tahu bahwa informasi tersebut salah.

Ada juga yang mengetahui berita tersebut tidak benar namun tetap saja menyebar, disebut disinformasi, lanjutnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Palangka Raya, Normalasari, dalam acara literasi digital di Ballroom Hotel Hawaii, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu (6/3), mengatakan ada empat pilar literasi digital. Kunci untuk mencapai masyarakat cerdas di dunia digital.

“Masyarakat perlu memahami literasi digital dan empat pilarnya agar bisa menjadi panduan dalam menghadapi internet,” ujarnya.

Senada, Hendra Surya selaku Kepala Bidang Pengelolaan Informasi Publik Dinas Komunikasi dan Informatika Palangka Raya juga menekankan pentingnya pilar etika digital dalam penggunaan media sosial.

Sebab, Indonesia adalah negara multikultural dan masyarakatnya harus bisa saling menghormati.

“Kritikus tidak berpikir cepat dan tergesa-gesa, tapi mereka tetap perlu banyak berpikir.” “Mereka juga mencari sumber informasi lain untuk mendapatkan informasi yang solid,” tutupnya (esy/saranginews.com).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *