Invasi Israel Mencapai Hari ke-200, Jumlah Korban Tewas Tembus 34 Ribu Jiwa

saranginews.com, GAZA – Kementerian Kesehatan daerah kantong Palestina mengatakan 34.183 warga Palestina tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza, hari ke-200 sejak serangan mematikan Israel.

“Serangan sejak Oktober lalu telah melukai 77.143 warga Palestina,” kata Kementerian Kesehatan Palestina dalam keterangan resminya, Selasa.

Baca juga: Netanyahu: Israel akan merespons dengan cerdas, bukan emosional

Kementerian mencatat bahwa dalam 24 jam terakhir, Israel membantai tiga keluarga di Jalur Gaza, menewaskan 32 orang dan melukai 59 orang di rumah sakit.

“Banyak orang masih terjebak di jalanan dan reruntuhan, dan tim penyelamat tidak dapat menjangkau mereka,” kata Kementerian Kesehatan.

Baca Juga: Google Pecat 28 Karyawan karena Tindakan Anti-Israel di Kantor

Israel melepaskan tembakan ke Jalur Gaza setelah serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober tahun lalu, yang menurut Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang.

Menurut PBB, perang Israel di Gaza menyebabkan 85 persen penduduk di wilayah tersebut mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Baca juga: Dugaan Serangan Israel, Warga Iran Putuskan Tidur Terus

Selain itu, menurut PBB, lebih dari 60 persen infrastruktur di kawasan ini telah rusak atau hancur.

Israel dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional. Pada bulan Januari, sebuah dekrit sementara memerintahkan Tel Aviv untuk menghentikan genosida dan memberikan bantuan kemanusiaan kepada warga Gaza.

Menurut pelapor khusus PBB, setidaknya 350 petugas kesehatan telah tewas dan 520 lainnya terluka sejak Israel melancarkan serangan terhadap Jalur Gaza pada 7 Oktober 2023.

“Kita mengetahui sekitar 520 tenaga kesehatan terluka dan 350 tenaga kesehatan, termasuk tenaga kesehatan lainnya, meninggal dunia,” kata Tlaleng Mofokeng, Pelapor Khusus PBB bidang hak atas kesehatan, dalam konferensi pers, Senin (22/4). .

Ia mengatakan, korban tewas tidak termasuk remaja Gaza yang sedang membantu pekerja medis di berbagai rumah sakit. Remaja tidak terdaftar secara resmi sebagai tenaga kesehatan. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *