saranginews.com, Jakarta – Penyedia aset digital Fasset telah mendapatkan lisensi Full Market Product (FMP) dari Virtual Assets Regulatory Authority (VARA) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Mohammad Raafi Hossain, CEO Facet, mengatakan akuisisi tersebut merupakan langkah terakhir dalam empat langkah proses persetujuan VARA yang memberi wewenang kepada perusahaan untuk menawarkan berbagai layanan kepada investor ritel dan institusi.
Baca Juga: Daftar Token Celestia, Bitget Buka Peluang Eksplorasi Modular Blockchain
“Dengan lisensi ini, Facet memiliki kewenangan penuh untuk menyediakan layanan perdagangan aset digital di Dubai kepada klien di seluruh dunia,” kata Mohammad Rafi dalam keterangannya, Minggu (3/12).
Ia mengatakan, izin dari VARA ini semakin memperkuat komitmen Facet untuk membuat aset digital di pasar berkembang dapat diakses oleh pengguna.
Artikel Terkait: Bittime dan Bali Blockchain Center Berkolaborasi untuk Mentransformasi Ekonomi dan Teknologi
Izin ini memungkinkan Fasset untuk terhubung dengan pengguna di seluruh dunia, terutama yang berbasis di Uni Emirat Arab.
Persetujuan VARA merupakan langkah penting untuk perizinan global Facet di Indonesia, Malaysia, Bangladesh, Pakistan, dan Turki, ujarnya.
Baca Juga: Game Blockchain Seru “Menya Dragon Ramen” Kini Tersedia Dalam Bahasa Indonesia
Facet memprioritaskan aplikasi dunia nyata yang difasilitasi melalui aset digital dan didukung oleh teknologi blockchain, seperti pembayaran lintas batas dan investasi aset tertimbang menurut risiko (RWA).
Facet juga menyediakan layanan terkait aset digital, stablecoin, emas dan logam mulia serta produk token seperti saham, obligasi, dan sukuk.
“Kami rencananya akan meluncurkan layanan ini dengan versi beta yang direncanakan pada bulan depan, dan meluncurkan layanan tersebut pada Januari 2024,” ujarnya.
Raafi menambahkan, lisensi tersebut juga akan memberikan ketenangan pikiran dan keamanan bagi pengguna Facet saat mengirim aset digital ke Asia dari negara-negara seperti Gulf Cooperation Council (GCC).
“Pengguna facet dapat menabung, berinvestasi, dan mengembangkan kekayaannya secara etis dan berkelanjutan,” jelasnya. (jlo/jpnn)
