saranginews.com LOMBOC – Balapan dunia MotoGP Indonesia Pertamina Grand Prix 2023 yang digelar di Mandalika akan mendongkrak sektor pariwisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Hal tersebut disampaikan beberapa pegiat usaha di bidang pariwisata Lombok, salah satunya Ahmad Yani, sopir Cidomo di Gili Trawangan.
Baca juga: Pertamina Gaet 50 UMKM ke Grand Prix MotoGP Pertamina Indonesia 2023
Ahmad mengatakan, sektor pariwisata di Gili Trawangan dan sekitar Lombok sempat terhenti total selama pandemi.
Namun sejak kompetisi balap dunia tahun lalu di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, sektor ekonomi dan pariwisata tumbuh pesat.
BACA JUGA: Masyarakat global heboh menyambut Indonesia Pertamina Grand Prix 2023.
Sampai-sampai kami tidak bisa lagi menerima wisatawan karena banyak wisatawan yang datang ke Gili. Pendapatan kami juga meningkat. Sekarang, dua hari sebelum acara, banyak wisatawan yang datang, kata Ahmad Yani.
Sahrip, satpam di salah satu jasa penyewaan sepeda di Gili Trawangan, juga mengatakan, biasanya turis asing datang beberapa hari sebelum dan sesudah pertandingan.
“Wisatawan biasanya datang setelah MotoGP Mandalika. Ada juga yang memesan kamar di Gili nanti setelah acara dan baru melanjutkan perjalanan. Biasanya kalau wisatawan datang ke MotoGP, mereka tidak langsung pulang ke negaranya, mereka selalu beristirahat di sekitar lokasi. acara,” katanya.
Turis asal Austria John mengatakan hal serupa. Ditemui di Bandara Internasional Lombok, ia mengaku sangat antusias menyaksikan Grand Prix Pertamina Indonesia 2023 yang digelar di Mandalik.
Usai menyaksikan perlombaan ia akan berlibur ke Lombok selama seminggu.
“Saya sangat tertarik dengan MotoGP di Indonesia, saya datang untuk menyaksikan acara ini. Setelah balapan selesai, saya akan berkeliling Lombok untuk berenang, snorkeling, memanjat dan menikmati lingkungan sekitar selama liburan saya,” tutupnya.
Vice President Corporate Communications PT Pertamina (Persero) Fajar Joko Santoso berharap Indonesia Pertamina Grand Prix 2023 dapat memberikan multiplier effect terhadap pertumbuhan perekonomian, termasuk bagi pelaku industri pariwisata dan UMKM lokal.
“Kami berharap keberadaannya menjadi peluang bagi dunia usaha dan UMKM untuk memasuki pasar global yang lebih luas,” harap Fajar.
Pertamina sebagai perusahaan terdepan dalam transisi energi berkomitmen mendukung tujuan pencapaian net-zero emisi pada tahun 2060 dengan terus menggalakkan program-program yang berdampak langsung pada pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan standar lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasional Pertamina. (mrk/jpnn) Dengar! Video yang dipilih oleh editor: