Inflasi Turun Lebih Cepat, Pasar Kripto Makin Menguat

saranginews.com, JAKARTA – Analisis yang dilakukan Chief Marketing Officer (CMO) Triv.co.id Jordan Simanjuntak menyebutkan ada potensi faktor penguatan di pasar mata uang kripto setelah sempat mengalami kondisi bearish selama beberapa waktu.

Kondisi perekonomian Indonesia terus membaik bahkan mampu menurunkan inflasi lebih cepat, kata Jordan dalam keterangannya, Rabu (22 Februari).

BACA JUGA: Inflasi AS Menurun, Pasar Crypto Siap Tumbuh

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Shri Mulyani Indrawati menyusul hasil rapat interim pertama Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) 2023 yang digelar pada Selasa, 31 Januari 2023.

Hasil pertemuan tersebut menunjukkan Indonesia kembali mencatatkan pemulihan ekonomi pada kuartal keempat dari sisi stabilitas sistem keuangan (SSK). Didukung oleh berbagai indikator perekonomian yang produktivitasnya terus tumbuh positif.

BACA JUGA: Pasar cryptocurrency menguat, apakah ketegangan antara Rusia dan Ukraina mereda?

“Tingkat inflasi pada bulan Januari 2023 sebesar 5,28% y/y, artinya tingkat inflasi pada bulan Januari 2023 menunjukkan tren penurunan dibandingkan bulan Desember 2022 yaitu sebesar 5,51% y/y,” jelas Jordan.

Lanjut Jordan, tren penurunan inflasi tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga Amerika Serikat sejak akhir tahun 2022.

BACA JUGA: Pasar Cryptocurrency ambruk karena meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina

“Inflasi di AS mencapai 6,2% y/y, yang merupakan level terendah sejak awal tahun 2022. Kondisi ini juga mempengaruhi pasar cryptocurrency di seluruh dunia dan menjadi salah satu faktor pulihnya pasar global di awal tahun 2023. Yordania menjelaskan.

Jika melihat grafik harian pergerakan harga Bitcoin dan merujuknya, pada Januari 2023 Bitcoin melewati zona resistance di kisaran posisi $19,000 – $20,000.

“Dapat dikatakan bahwa penurunan inflasi yang terjadi pada akhir tahun 2022 mampu memberikan efek positif pada pasar mata uang kripto sehingga perlahan pulih kembali,” kata Jordan.

Meski optimis pasar mata uang kripto bisa pulih pada tahun 2023 dan berharap bisa mencapai harga $30.000, namun Jordan mengingatkan perlunya analisis lebih lanjut terhadap pergerakan pasar mata uang kripto, khususnya Bitcoin.

Menurutnya, meski menembus area $20.000, Bitcoin masih berada di zona resistance.

“Jika kabar baik, seperti rendahnya inflasi ekonomi, menjadi salah satu faktor pemulihan pasar mata uang kripto, kemungkinan bear market akan segera berakhir dan Bitcoin akan dapat kembali ke ATH (All Time High), ” jelas Jordan.

Jordan menyarankan para penggemar mata uang kripto untuk melakukan penelitian komprehensif sendiri, atau DYOR, sehingga mereka dapat membuat keputusan investasi yang lebih tepat. (jlo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *