saranginews.com – Timnas Indonesia yang akan menghadapi Filipina pada laga Piala AFF 2022 pada Senin (2/1) terpaksa berlatih dengan musik keras. Di Manila, kemeriahan perayaan Malam Tahun Baru tidak hanya sekedar sepak bola.
Muhammad Amjad, Manila
BACA SEMUA: Upaya luar biasa di wilayah Tajir, dari Cadas hingga Ambyar
Waktu menunjukkan pukul 19.00 Manila. Stadion Rizal Memorial yang bersejarah di ibu kota Filipina, Manila, tampak terang benderang karena digunakan untuk latihan timnas Indonesia sebelum menghadapi tuan rumah.
Khususnya, apartemen bertingkat tinggi dan gedung perkantoran di sekitar Stadion Rizal Memorial terlihat berbeda. Beberapa lampu menerpa gedung pencakar langit.
BACA LEBIH LANJUT: Saat Anda menjelajahi jalanan Kota Tua Hanoi, siswa menjadi pemandu gratis
Penyalaan lampu yang berbeda-beda juga diiringi dengan suara musik yang sangat keras. Kilatan lampu dan musik yang menggelegar menandakan seseorang telah mengadakan pesta besar.
Situasinya sama dalam perjalanan menuju stadion. Banyak warga berkumpul di jalur pejalan kaki.
BACA JUGA: Perayaan Bustam Jelang Ramadhan, Tradisi yang Diwarisi Kiai Bustam Selama Berabad-abad
Yang lain menari mengikuti musik, atau sekadar bersenang-senang. Ada pula yang disebut-sebut meramaikan suasana dengan menyalakan petasan dan petasan.
“Ini hari libur, hampir semua toko, restoran, dan kafe tutup lebih awal,” kata Eduardo Homo, pengemudi yang mengantar reporter saranginews.com ke latihan Timnas Indonesia.
Omo -julukan Eduardo Homo- menjelaskan, jam buka beberapa tempat hiburan malam lebih lambat dari biasanya. “Rayakan tahun baru dulu,” ujarnya.
Menurut dia, sudah menjadi kebiasaan bagi kantor-kantor pemerintahan maupun swasta untuk memberikan hari libur kepada karyawannya di hari terakhir menjelang tahun baru. Suasana perayaan besar dapat dirasakan oleh masyarakat Manila.
Namun, jika dibandingkan dengan lalu lintas di kota-kota besar di Indonesia yang cenderung padat pada malam tahun baru, jalan raya di Manila terlihat nyaris lengang.
“Jalan raya sepi karena hari libur, seperti seharian berkumpul bersama keluarga, tetangga, dan teman. Jalan-jalan di sekitar kota macet dan macet,” kata Omo.
Pada malam tahun baru di Manila, kata Omo, biasanya tidak hanya petasan dan kembang api saja yang terdengar, namun petasan juga terdengar.
“Ada kembang api dan petasan, tapi ada kebakaran dan kematian,” kata Omo.
Pria 55 tahun itu menjelaskan, saat perayaan pertama Tahun Baru 2022, rekannya mengalami luka bakar akibat terkena kembang api.
Menurut dia, kejadian serupa banyak terjadi di tempat lain karena kemeriahan perayaan tahun baru membuat masyarakat lengah.
Mengutip data Departemen Kesehatan Filipina, philstar.com melaporkan terdapat 85 kasus luka bakar pada Malam Tahun Baru 2022 akibat petasan dan kembang api. Korbannya adalah orang dewasa dan anak-anak.
“Jumlah ini mengalami penurunan dibandingkan kasus yang sama tahun lalu (2021, lit.),” tulis media tersebut.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, Kepolisian Daerah Nasional (NCRPO) telah mengimbau warga Manila untuk berhati-hati saat merayakan Tahun Baru.
“Begini, ada beberapa mobil pemadam kebakaran yang disiagakan di daerah rawan,” kata Omo.
Di Metro Manila pada bulan Mei, katanya, banyak klub malam yang tidak buka pada malam tahun baru.
Menurut dia, warga lebih memilih merayakan tahun baru di rumah bersama keluarga atau rekan kerja.
“Kalaupun ada klub malam yang buka biasanya penuh. Banyak hotel di sini juga biasanya penuh,” ujarnya.
Sebaliknya, hal seputar Piala AFF 2022 tidak akan terlihat di Manila. Kemeriahan kompetisi sepak bola antar negara ASEAN memang tidak sehebat di Indonesia.
Sebenarnya sepak bola bukanlah olahraga favorit masyarakat Filipina. Banyak negara bekas jajahan Spanyol dan Amerika Serikat (AS) lebih memilih bola basket (et al/saranginews.com) Dengar! Video Pilihan Editor:
BACA ARTIKEL LEBIH LANJUT… SPG Hidupkan LC Dari Pandemi, Jual Dirinya, Terlilit Hutang Dengan Laporan Agensi