Bertemu Pimpinan MPR, Dubes Abdul Karim Ingin Indonesia Segera Buka Kedubes di Rwanda

saranginews.com, JAKARTA – Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid (HNW) menyambut kedatangan Duta Besar Rwanda untuk Indonesia Sheikh Abdul Karim Harelimana di Kompleks Senayan, Jakarta, Selasa (30/4).

Dubes Abdul Karim bersama Asisten Administrasi Helen Mandagi. Diterima HNW di Kantor Wakil Presiden MPR Lantai 9 Gedung Nusantara III.

Baca selengkapnya: Sehubungan dengan keputusan Mahkamah Konstitusi, HNW fokus pada perbaikan pemilu di masa depan

Dalam pertemuan tersebut HNW membahas banyak hal dengan Pak Abdul Karim, kunjungan Abdul Karim ini untuk menindaklanjuti pertemuan Presiden Rwanda Paul Kagame dan Presiden Joko Widodo pada tahun 2022.

“Kedua negara sepakat untuk menjalin hubungan langsung. Rwanda telah membuka kedutaan besarnya di Indonesia,” kata HNW.

Baca Juga: Secara Tegas, HNW PKS Ungkap 5 Bagian yang Wajib Diberikan Hak Penyidikan di DPR

Bapak Abdul Karim adalah Duta Besar Rwanda untuk Indonesia untuk Hubungan dengan Rwanda, saat ini menggunakan Kedutaan Besar Indonesia di Nairobi, Kenya.

Kedutaan besarnya juga digunakan bersama dengan banyak negara Afrika lainnya.

Baca selengkapnya: Menteri Agama HNW Kritik Rencana Yakut Latih KUA Layani Pernikahan Semua Agama

“Mereka ingin segera membuka kedutaan Indonesia di Rwanda,” kata politikus senior Partai Keadilan Berbunga (PKS) itu.

Rwanda memiliki letak yang strategis di benua Afrika.

Apalagi negara yang beribu kota Kigali ini saat ini sedang berkembang pesat.

HNW mengakui telah terjadi konflik antara suku Hutu dan Tutsi di negeri ini yang mengakibatkan banyak korban luka.

Namun konflik berakhir damai.

“Mereka mampu bangkit setelah konflik antaretnis yang berkepanjangan,” tambah Pondok yang saat ini menjabat Ketua Panitia Wakaf Darussalam Gontor modern, membangun persatuan bangsa yang kuat berdasarkan keberagaman suku. agama dan kelompok etnis Suku dan kepentingan serta dapat menghentikan konflik antar suku. , masyarakat Indonesia dapat menjadikan Rwanda sebagai mitra yang memiliki pengalaman positif agar konflik yang mungkin serupa antara keberagaman dan kepentingan tidak terulang, terulang dan meluas.

Dubes Abdul Karim menegaskan: “Rwanda merupakan salah satu negara yang berhasil menyelesaikan persoalan perang antaretnis yang mengancam persatuan bangsa dengan mengedepankan keadilan.”

Ia juga mengulas pergerakan ormas Islam serta peran MHR dan DHR.

“Menurut Abdul Karim, hal seperti ini adalah hal yang bisa dilakukan oleh Rwanda,” kata HNW, dan bagi HNW, hubungan antar parlemen harus ditingkatkan karena demokrasi di Rwanda berjalan dengan baik.

Bukti menunjukkan partisipasi perempuan Rwanda di senat telah mencapai 61 persen. Presiden parlemen Rwanda juga seorang perempuan.

“Pemerintah di sana berharap dapat meningkatkan kerja sama antar parlemen,” kata HNW, mantan mahasiswa Universitas Medina di Arab Saudi, yang juga yakin hubungan antara parlemen dan pemerintah kedua negara akan membaik.

Hubungan kedua negara disebut bisa membaik jika Indonesia membuka kedutaan di Kigali atau memperkuat kedutaan yang sudah ada di Nairobi.

Dari sini perdagangan dan hubungan lainnya bisa diperkuat, tutupnya (mrk/jpnn).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *