saranginews.com, Tangsel – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Terbuka (UT) sukses meluncurkan dua program studi (prodi) baru yakni Sarjana Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Magister Pendidikan Anak Usia Dini (PAD) ) ) ).
Rektor UT Prof. Ojat Darojat, M.Bus., Ph.D., mengatakan PAI S1 dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat madrasah dan pesantren yang ingin meningkatkan kualifikasi pendidikan tingginya.
Baca juga: Kisah Pendeta PAUD Desi yang Menjadi Marsekal Besar Sirkuit Mandalika
“Kami berharap hal ini dapat membawa manfaat bagi UT dan seluruh negeri, dan kami berharap hal ini dapat diterima oleh masyarakat,” kata Profesor. Selasa (16/1), Ojat mengikuti program inisiasi program PAI S1 dan Magister PAUD (MPAD) di Pondok Cabe, Tangsel.
Profesor. Ojat menyampaikan, di S1 PAI seluruh UT daerah terbuka.
Baca juga: Kabar Gembira Bagi Guru PAUD, Terkait UU Sistem Pendidikan Nasional
Program Magister Pendidikan Anak Usia Dini (MPAD) telah diluncurkan di lima UT daerah (Bandar Lampung, Bandung, Denpasar, Jember, Semarang).
Dijelaskannya, kurikulum SI PAI UT dikembangkan bekerja sama dengan para ahli dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Departemen Agama dan lain-lain.
Baca juga: 3 Universitas Indonesia Masuk 100 Universitas Terbaik di Asia
UT mengembangkan mata kuliah berdasarkan kebutuhan masyarakat dan konteks pembangunan.
Selama ini dalam isi modul kami mengundang pakar dari departemen, organisasi, dll, karena mereka pakar, nanti akan mendapat bantuan dari pakar UT dan pakar pembelajaran. Tenaga ahli ini nantinya akan ditransformasikan menjadi alat pendidikan yang bisa digunakan dari jarak jauh, itu yang belum dilakukan,” ujarnya.
Dr. Master Sofia Hartati, Presiden Asosiasi Pendidikan Guru PAUD Indonesia (APG PAUD Indonesia), menyambut baik peluncuran proyek penelitian tersebut.
APG PAUD akan mempromosikan fakta bahwa UT kini menawarkan gelar master PAUD.
Nur Sriyati, S.Pd., M.M., Ketua Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak Indonesia (IGTKI), juga menyambut baik peluncuran program magister PAUD.
“Kami akan membantu seluruh anggota IGTKI di 34 provinsi untuk menyebarkan kesadaran,” ujarnya.
Nur Sriyati menyampaikan bahwa prodi magister PAUD sangat penting dalam meningkatkan kapasitas guru PAUD.
Dr MA Busahdiar, Wakil Sekretaris Jenderal Persatuan Program Studi PAI Indonesia (PP-PAI Indonesia), mengatakan saat ini terdapat sekitar 500 proyek studi PAI, namun itu belum cukup.
Oleh karena itu, semua pihak harus bersinergi agar masyarakat mempunyai kesempatan yang sama, khususnya dalam hal PAI.
“PAI sangat penting dalam hal pendidikan akhlak. Hal ini tidak boleh hilang dalam proses pembelajaran,” ujarnya. (esy/jpnn)
Baca artikel lainnya… Ujian PhD Universitas Terbuka, Bamsoet dukung penerapan smart city di Indonesia