Mendagri Tito Ingatkan Pemda Jangan Terlena Meski Inflasi Nasional Terkendali

saranginews.com, JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) untuk tidak berpuas diri meski inflasi nasional terkendali di angka 3,05 persen year-on-year pada Maret 2024.

Hal tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat memimpin rapat koordinasi pengendalian inflasi daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP), Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta pada Senin (29/4).

BACA JUGA: Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian meminta pemerintah daerah menjaga inflasi tetap stabil pasca libur Idul Fitri

Ia meminta pemerintah daerah tetap waspada karena angka inflasi di setiap daerah terus berbeda-beda sehingga upaya pengendalian harus terus dilakukan.

“Kita tidak perlu berpuas diri dengan angka tersebut, karena inflasi antar bulanan pada Februari hingga Maret sebesar 0,52 persen,” kata Menteri Dalam Negeri Tito dalam keterangan resmi yang diterima Senin (29/4) ini.

BACA JUGA: Wakili Jokowi di dewan bisnis Asia, Airlangga: Inflasi tetap terkendali

Menteri Dalam Negeri Tito memperkirakan kenaikan inflasi pada Februari hingga Maret 2024 merupakan dampak dari momen Ramadhan dan Idul Fitri yang menyebabkan peningkatan permintaan barang.

Selain itu, situasi global seperti perang Rusia dengan Ukraina dan konflik di Timur Tengah juga mempengaruhi pola penawaran dan permintaan secara internasional.

BACA JUGA: Mendagri Tito ingatkan pemerintah daerah untuk mengendalikan inflasi di tengah gejolak global

Menteri Dalam Negeri Tito juga mengungkapkan, tidak sedikit daerah yang inflasinya masih di atas 3,05%.

Ia juga menghimbau agar daerah-daerah yang mengalami inflasi tinggi harus segera mengambil tindakan pengendalian.

Menteri Dalam Negeri Tito mengungkapkan sejumlah provinsi, kabupaten, dan kota yang saat ini mengalami inflasi tinggi.

Di tingkat provinsi yaitu Papua Barat, Gorodalo, Papua Tengah, Sumatera Barat, Jabi, Sulawesi Utara, Papua Selatan, Sumatera Utara, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Kemudian kabupaten tertinggi adalah Minahasa Selatan, Tolitoli, Pasaman Barat, Labuhanbatu, Minahasa Utara, Gorontalo, Kerinci, Rembang, Nabire dan Kampar.

Di tingkat kota yaitu Sibolga, Padangsidimpuan, Bekasi, Gunungsitoli, Pematangsiantar, Ternate, Medan, Tangerang, Dumai dan Batam.

Di sisi lain, Menteri Dalam Negeri Tito juga menyampaikan kepada Presiden Jokowi mengenai perkembangan produk kebutuhan pokok yang perlu mendapat perhatian.

Diantaranya adalah nasi, daging ayam ras, telur ayam ras, jagung, bawang merah, dan cabai.

Menurut Tito, Presiden Jokowi selalu mengendalikan perkembangan harga pangan di daerah tertentu.

Audit ini akan terus berlanjut dan Dewan harus memberikan perhatian.

Selain itu, lanjut Mendagri, Presiden Jokowi menyampaikan rasa syukurnya karena saat ini hampir seluruh kepala daerah memahami permasalahan inflasi dan cara pengendaliannya.

“Nah, ini karena minggu ini kita ada rakor dan sekaligus bisa terus update (perkembangannya), karena (inflasi) sangat dinamis,” jelas Menteri Dalam Negeri Tito. (mrk/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *