saranginews.com – BANGKA – Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas dalam beberapa kesempatan memastikan seluruh penerima beasiswa yang masuk dalam database BKN dan lolos uji validasi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) akan diangkat menjadi PPPK.
Menteri Anas mengatakan jumlah tenaga honorer yang terlibat dalam pendataan BKN sebanyak 2,3 juta orang pada tahun 2022.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS & PPPK 2024 Terbaru dari Menteri Anas, Penting!
Jumlah tersebut tidak akan berkurang dengan jumlah penerima penghargaan yang lolos seleksi PPPK 2023.
Beberapa pimpinan forum tersebut menyampaikan, pada pendataan BKN tahun 2022, banyak dosen terhormat non-K2 khususnya yang tidak bisa diikutsertakan dalam pendataan karena ada beberapa posisi formasi yang dihilangkan.
Baca Juga: Pengangkatan yang terhormat di PPPK 2024, angin segar bagi pengendara, semoga terkabul
Lantas bagaimana status para non-ASN atau petugas honorer yang tersebar tersebut?
Pasalnya, sebelum pendaftaran PPPK 2024, Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengumumkan tidak akan melakukan pendaftaran ulang pegawai non-ASN atau honorer pada 2024.
Baca Juga: 3 Berita Terbaru Seputar Pendaftaran CPNS 2024 & PPPK Terbaru Pasti Mengejutkan Anda
Melalui siaran persnya pada 18 April 2024, BKN menyatakan pendataan honorarium berakhir pada Oktober 2022.
Proses pendataan di luar ASN akan selesai pada Oktober 2022, demikian keterangan pers Plt. Kepala Biro Humas, Hukum, dan Kerjasama BKN Nanang Subandi, dikutip dari laman resmi BKN pada Kamis (18/4).
Terkait nasib royalti yang disebar, M Harris, Pj Bupati Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengatakan saat ini ada sekitar 3.000 pekerja kontrak di wilayahnya yang tidak masuk dalam database BKN.
Harris merancang solusi untuk biaya yang tersebar dengan melakukan outsourcing ke staf outsourcing.
Status ketenagakerjaan berubah dari pekerja kontrak menjadi pekerja luar seperti petugas kebersihan dan penjaga malam, kata Harris saat pengukuhan 945 pekerja kontrak umum (PPPK) formasi 2023 di Sungailiyat, Selasa (30/4).
Skema alih status ketenagakerjaan, kata M Harris, dibuat dengan harapan skema tersebut nantinya bisa digunakan.
Adapun dari 945 orang PPPK yang dilantik tersebut, 660 orang merupakan guru dan sisanya atau 285 orang merupakan perawat dan tenaga teknis di lingkungan Pemkab Bangka.
Saya berharap seluruh PPPC yang dilantik bisa memberikan yang terbaik untuk kemaslahatan masyarakat. Mari kita berikan yang terbaik untuk sektor ini, ujarnya.
Ia berpesan, meski berstatus PPPK, PPPK harus disiplin dan taat aturan dalam menjalankan tugasnya mengabdi pada negara.
“Saya ingatkan jangan menganggap enteng tawaran pinjaman jika dirasa tidak cukup penting karena berkaitan dengan tingkat kebutuhan,” kata Harris. (sam/antara/jpnn)