saranginews.com, Washington DC – Pemerintah AS telah meminta Kongres untuk menyetujui penjualan beberapa jet tempur F-15 senilai $18 miliar (Rs 285,87 triliun) ke Israel, menurut laporan di New York Times (NYT). meminta persetujuan. Sputnik melaporkan.
Mengutip sumber-sumber pemerintah, surat kabar tersebut melaporkan bahwa Gedung Putih juga menolak seruan untuk menghentikan penjualan senjata ke Israel setelah invasi militer ke Jalur Gaza.
Baca juga: Hasil Jajak Pendapat Pilpres AS: Joe Biden Vs Donald Trump, Siapa yang Menang?
Menurut NYT, Departemen Luar Negeri AS baru-baru ini mengirimkan pemberitahuan informal kepada dua komite Kongres yang meminta mereka merancang undang-undang mengenai penjualan jet tempur.
Perjanjian AS-Israel diperkirakan mencakup amunisi, pelatihan pilot, dan dukungan lainnya.
Baca juga: Presiden AS Joe Biden Ucapkan Selamat kepada Pak Prabo
Para pejabat Amerika mengatakan dibutuhkan setidaknya lima tahun bagi Israel untuk memperoleh jet tempur.
Sementara menurut NYT, para pejabat Israel mengatakan Tel Aviv akan segera menghubungi pemerintah AS mengenai pemesanan jet tempur F-35 baru.
Baca juga: Biden Jawab Pertanyaan Soal Tragedi Runtuhnya Jembatan Baltimore
Awal pekan ini, Politico melaporkan bahwa Amerika Serikat sedang mempertimbangkan untuk memasok jet tempur dan rudal ke Israel dalam beberapa tahun ke depan.
Israel dapat memiliki akses ke 50 kendaraan, 30 rudal canggih jarak menengah AIM-120, dan berbagai komponen yang dapat mengubah bom menjadi senjata berpemandu presisi.
Pada tanggal 7 Oktober 2023, Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dari Gaza, melanggar perbatasan. Serangan itu menyebabkan 1.200 orang tewas dan Hamas menyandera 240 orang lagi.
Israel kemudian melakukan serangan balik dengan serangan habis-habisan, memblokade Gaza sepenuhnya dan melancarkan serangan darat di wilayah kantong Palestina untuk “menghilangkan pejuang Hamas dan membebaskan sandera.”
Lebih dari 32.900 orang tewas di Jalur Gaza, menurut otoritas setempat. (PP/DIL/JPNN)
