Israel Siap Menyerbu Rafah, Gaza Bakal Makin Berdarah

saranginews.com, JERUSALEM – Lembaga penyiaran publik Israel KAN, mengutip sumber militer Israel yang tidak disebutkan namanya, melaporkan bahwa tentara Israel, atau IDF, sedang bersiap untuk segera melancarkan operasi militer di kota Rafah di Gaza selatan.

“Menurut rencana tentara, lebih dari satu juta warga Palestina di Rafah akan diminta untuk mengevakuasi daerah tersebut ke tempat penampungan yang baru didirikan di Gaza selatan dan tengah,” lapor media lokal Israel.

BACA JUGA: Konflik Iran dan Israel Meningkat, Syarief Hasan Minta Upaya Kedua Jadi Prioritas Pemerintah

Diduga, tentara Israel sedang mempersiapkan operasi di Rafah, yang akan mencakup evakuasi sejumlah besar warga.

Menurut rencana yang disampaikan kepada Amerika Serikat dan beberapa negara lain yang tidak disebutkan namanya di kawasan Israel, serangan tentara terhadap Rafah akan dilakukan secara bertahap dan melibatkan pembagian kota menjadi beberapa wilayah.

BACA LEBIH BANYAK: Israel Serang, Warga Iran Putuskan Tidur

Ada indikasi warga di setiap wilayah akan diberitahu terlebih dahulu sebelum pasukan Israel masuk, agar bisa dievakuasi secara bertahap. Pejabat keamanan Israel memperkirakan evakuasi warga dari Rafah bisa memakan waktu antara empat hingga lima minggu.

Awal pekan ini, militer Israel melakukan perubahan keempat terhadap rencana operasi darat di Rafah. Perubahan ini terjadi karena adanya tentangan dari Amerika Serikat.

BACA LEBIH BANYAK: Israel membunuh 37 warga Gaza dalam 24 jam

“Amerika pada awalnya sangat menentang operasi darat Israel di Rafah karena mereka takut akan jatuhnya korban sipil, namun mereka akhirnya menyadari pentingnya memasuki kota tersebut,” katanya.

KAN mengutip seorang pejabat keamanan Israel yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa Tel Aviv sedang dalam proses mendirikan ruang operasi dengan Amerika Serikat untuk memimpin operasi di Rafah.

“Kami memahami kekhawatiran Amerika, namun kami tidak dapat mengakhiri operasi militer di Jalur Gaza tanpa memasuki Rafah, yang juga dapat membantu memberikan tekanan yang mengarah pada terobosan dalam masalah penyanderaan di Jalur Gaza,” tambah pejabat tersebut. (semut/dil/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *