saranginews.com, CIREBON – SMK Ibnu Khaldun Cirebon kembali memeriahkan IB Fest 2.0. Festival tahunan yang dibuka oleh Bupati Cirebon H Imran Rosyadi ini merupakan salah satu acara penting bagi masyarakat.
IB Fest 2.0 (Festival Ibnu Khaldun) merupakan kelanjutan dari festival budaya yang pertama kali diadakan pada tahun lalu.
BACA JUGA: Festival Budaya IV Ditutup, 4 Negara Berkumpul di Spice Road.
Festival ini memadukan berbagai unsur budaya tradisional dan modern, seperti pameran seni tradisional, pameran seni rupa, kuliner tradisional Cirebon, serta beragam kegiatan edukasi dan interaktif tentang masyarakat.
Bupati Imran mengingatkan pentingnya melestarikan budaya lokal. Cirebon memiliki warisan budaya yang kaya dan beragam, mulai dari tari topeng hingga makanan tradisional yang lezat. Namun kekayaan ini harus dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
BACA JUGA: Festival Budaya ke-4, Angkat Isu Perdamaian Lewat Bioskop Bongaya: Rayakan Perdamaian
“IB Fest 2.0 merupakan wadah untuk melestarikan dan merayakan warisan budaya kita,” ujarnya.
Sementara itu, Ima Fatmawati, Direktur SMK Ibnu Khaldun Cirebon, mengatakan festival ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada seniman dan perajin lokal untuk menampilkan karyanya.
BACA JUGA: STC 2023 dan Festival Budaya Biak jadi atraksi wisata
Ada banyak toko yang memajang kerajinan tangan unik dan kerajinan tradisional.
“Ini merupakan kesempatan bagi para seniman dan pelaku usaha lokal untuk mendapatkan kesadaran dan dukungan dari masyarakat,” kata Ima Fatmawati.
Lanjutnya, selain pagelaran budaya, IB Fest 2.0 juga menampilkan kegiatan kesenian seperti tari topeng, lukis bayangan, dan musik tradisional.
Para pengisi acaranya merupakan seniman asal Cirebon dan sekitarnya yang berupaya melestarikan kekayaan tradisi budaya.
Masyarakat dapat menikmati beragam kuliner tradisional Cirebon di berbagai warung makan. Dari nasi jamblang hingga empal gentong, festival ini adalah surga bagi pecinta makanan tradisional.
Hal ini juga membantu mempromosikan makanan lokal dan mendukung pedagang makanan lokal.
Selain itu, berbagai kegiatan dan pendidikan dikembangkan untuk mengedukasi warga, khususnya generasi muda, tentang pentingnya melestarikan budaya dan menjaga identitas lokal.
IB Fest 2.0 diharapkan menjadi acara tahunan yang lebih baik lagi bagi warga Cirebon dan wisatawan.
Hal ini merupakan langkah penting dalam melestarikan kekayaan budaya dan memastikan kekayaan warisan budaya Cirebon terus bertahan dan berkembang di masa depan.
“Kami berharap festival ini dapat menjadi inspirasi bagi tempat lain untuk merayakan dan melestarikan warisan budayanya dengan semangat yang sama,” tutup Ima Fatmawati. (esy/jpnn)