Begini Jurus Kementan Kendalikan Harga Bawang Merah

saranginews.com JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kimantan) mengambil langkah strategis untuk mengendalikan harga tomat yang naik pasca Idul Fitri.

Peningkatan dukungan para pahlawan di level strategis; Antara lain percepatan penanaman melalui bantuan benih di wilayah terdampak banjir dan festival bawang merah yang lebih murah bagi masyarakat.

Baca juga: Harga Bawang Naik Jelang Ramadhan.

Andy Muhammad Idul Fitri, Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, mengatakan permintaan lobak meningkat sebelum dan sesudah Idul Fitri tahun ini.

Saat ini, situasi pasar utama dan ritel masih belum stabil.

Baca juga: 3 Manfaat Daun Bawang, Membantu Mencegah Serangan Penyakit Ini

“Pedagang rubel sebagian besar sudah kembali ke rumah masing-masing. Pekerja rubel, pengirim barang, penyalur, dan pengecer belum bekerja dengan kapasitas penuh sehingga pasokan belum bisa ditingkatkan. Sementara itu, permintaan di bulan Syawal masih tinggi secara langsung menyebabkan harga lebih tinggi.

Masyarakat biasanya memilih bawang jenis Bima Brebes untuk pasar Jabodetabek.

Baca Juga: 3 Manfaat Daun Bawang Penyakit Jahat Ini Bikin Ragu Mendekatinya

Namun, antara bulan Februari dan Maret, Brebes, Kendal, Demak, Bati, dan lebih dari 7.500 perkebunan tomat di sepanjang Pantura Jawa seperti Grobogan dan Probolinggo terkena dampak banjir.

Dari jumlah tersebut, sekitar 2.500 hektar mengalami gangguan pencernaan atau kematian sebelum panen.

Situasi ini mengganggu pasokan bawang merah di Pima Prebis yang merupakan hub utama di Pulau Jawa. Dalam 10 hari ke depan, Solok, Enrikang, Bima mengatakan, “Kami perkirakan harga akan berangsur normal seiring dengan kenaikan harga. jumlah tanaman pangan di wilayah hub utama.” Seperti Bandung dan Garut.”

Ia menambahkan, pada bulan Mei juga akan ada jadwal panen padi di Nganjok. Panen diperkirakan akan dilanjutkan pada bulan Juni di wilayah Greater Brebice.

Terkait peran petani dalam menghadapi kenaikan harga, Edel mengatakan petani selalu menginginkan harga dan produksi stabil, namun tetap menguntungkan petani dan konsumen.

“Saat harganya bagus, momentum yang diharapkan para petani juga bagus. Saya perhatikan para petani tomat ini mengalami harga yang lebih rendah selama beberapa bulan bahkan dibandingkan BEP. Namun, jika harganya terlalu tinggi, para petani juga tidak akan merasa tidak nyaman. “

Guna memenuhi kebutuhan dalam negeri, Direktorat Pertanian melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan produktivitas tomat dalam negeri.

“Meskipun produksi nasional kumulatif tahunan kita cukup atau berlebih; Tahapannya antara lain dukungan input produksi, pertumbuhan sentra baru, dan integrasi pemasaran dengan perusahaan terkemuka, tutup Edel. (Jepang)

Baca artikel lainnya… Mentimun yang dipanen bersama petani bermanfaat dan siap memenuhi kebutuhan produksi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *