SVB dan Signature Bank Tumbang, Triv Exchange Makin Tumbuh

saranginews.com, Jakarta – Otoritas AS menutup Silicon Valley Bank (SVB) pada Jumat (3/10) dan Signature Bank pada Minggu (3/12).

Kegagalan kedua bank tersebut disebabkan oleh pemberi pinjaman yang mengumumkan bahwa mereka menjual terlalu banyak kertas dengan harga rendah sehingga menyebabkan nasabah panik dan menarik jumlah yang sangat besar sekaligus.

Baca Juga: Peluang Investasi Tumbuh, Triv Cantumkan Kripto Aptos di Platformnya

Ini merupakan peristiwa terbesar kedua dalam sejarah AS setelah runtuhnya Washington Mutual pada krisis keuangan tahun 2008.

Banyak pengamat Indonesia yang menilai persyaratan ini tidak akan berdampak signifikan terhadap pasar mata uang kripto, meski kedua bank sangat bersahabat terkait perkembangan mata uang kripto.

Baca juga: Ini Kebijakan Triv tentang Pajak Cryptocurrency yang Masih Menguntungkan

Kedua bank ini selalu mendukung dan berkontribusi dalam start-up perdagangan digital aset kripto dan aset digital lainnya.

Jumlah investor cryptocurrency di Indonesia meningkat menjadi 16,9 juta pada Februari 2023, menurut data Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti).

Baca Juga: Triv Membawa Keuntungan Besar Bagi Investor Shiba Inu Dengan Fitur Baru

Pertumbuhan tersebut melampaui peningkatan jumlah investor pasar modal, dimana jumlah investor pasar modal tercatat hanya mencapai 10,3 juta investor pada Desember 2022.

Angka ini membuktikan bahwa semakin banyak investor yang berkinerja positif di pasar mata uang kripto selama dua tahun terakhir, melebihi ekspektasi para pengamat. Tercatat pada akhir tahun 2021, jumlah investor cryptocurrency masih sebanyak 11,2 juta. Namun pada awal tahun 2023 mencapai 16,9 juta investor.

Artinya, jumlah investor kripto tumbuh signifikan hingga 66% dalam dua tahun terakhir, jelas Jordan Simanjuntak, Chief Marketing Officer (CMO) Triv.co.id. membeli cryptocurrency dan saham. Dan platform penjualannya, demikian keterangannya, Minggu (9/4).

Nilai transaksi cryptocurrency sendiri mencapai Rp 12,14 triliun pada Januari 2023, meningkat 20% dari Desember 2022 menjadi Rp 9,74 triliun.

“Jumlah transaksi yang tercatat membuktikan bahwa jumlah investor tidak hanya bergerak positif, namun diimbangi dengan peningkatan volume transaksi,” jelas Jordan.

Meningkatnya investor dan meningkatnya volume transaksi membuat pasar cryptocurrency di Indonesia bisa dikatakan sehat.

Peristiwa ini tidak lepas dari tingkat kepercayaan investor terhadap aset kripto-digital, yang diikuti dengan tingkat kepercayaan terhadap platform resmi perdagangan aset digital di Indonesia, kata Jordan.

Jordan mengaku senang dengan pertumbuhan positif pasar cryptocurrency Indonesia. Ia juga senang dengan upaya mengedukasi masyarakat tentang pentingnya berinvestasi pada platform yang legal dan aman.

“Hal ini dibuktikan dengan peningkatan transaksi Triv Exchange sebesar 10% di bulan Maret, meskipun banyak sentimen negatif di pasar cryptocurrency akhir-akhir ini,” jelasnya.

Jordan menjelaskan, kini saatnya untuk lebih mendorong pemerataan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan investasi, terutama terkait cryptocurrency karena minimnya pendidikan investasi.

Pasar mata uang kripto saat ini sedang booming dan Musim Dingin Kripto diperkirakan akan segera berakhir, yang berarti cepat atau lambat akan kembali mencapai ATH (tertinggi sepanjang masa).

“Jadi ketika pasar sudah kembali normal, semoga investor benar-benar memahami wahana investasi ini dan tidak sekedar mengikuti atau takut ketinggalan,” ujarnya. (Glo/JPNN)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *