saranginews.com, FRANKFURT – Persatuan Pelajar Indonesia Jerman (PPI Jerman) sukses menyelenggarakan Pelatihan Dasar Kepemimpinan (LDK) Tahun 2024 pada 19-21 pada bulan April di CVJM Feriendorf, Herbstein, Jerman.
Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengembangkan kemampuan kepemimpinan para peserta dan mempererat hubungan antar PPI yang berbasis di Jerman.
BACA JUGA: Diskusi dengan PPI Jerman, AHY: Menjadi Patriot Indonesia di pentas global
LDK dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 28 PPI cabang di Jerman dengan total peserta 70 orang, yaitu dari PPI cabang dan PPI Jerman, serta 26 panitia dari PPI Jerman.
LDK ini menawarkan berbagai materi yang faktual dan relevan tentang keterampilan dasar kepemimpinan.
BACA JUGA: Punya Jiwa Leader, Yolla Juliana Pantas Dipilih Bermain di Liga Korea
Acara diawali dengan pelantikan Agnia Devi Larasati sebagai Ketua Umum PPI Jerman 2023/2024 dan Jegian Akbar Gustaman sebagai Direktur Eksekutif LDK PPI Jerman 2024.
“Saya percaya bahwa kepemimpinan tidak diperoleh dengan bersekolah di sekolah menengah. Namun (ed-leadership) harus dilatih, salah satunya melalui organisasi. “Selain itu, PPI Jerman juga merupakan forum penting Agenda Indonesia 2045 menuju Indonesia Emas,” ujar Antonius Judy Triantoro selaku Konsul Jenderal Republik Indonesia di Frankfurt (KJRI Frankfurt).
BACA JUGA: 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya di Kota Bogor mendapat penghargaan
Workshop I bertajuk “PPI 101: Sejarah, Masa Kini dan Masa Depan” dipimpin oleh Agnia Dewi Larasati dengan pemaparan tentang sejarah dan pengenalan PPI Jerman.
Kemudian dilanjutkan dengan visi dan misi PPI Jerman dan afiliasi PPI saat ini dan di masa depan.
Acara diakhiri dengan focus group Discussion (FGD) dimana panitia memberikan lembar pertanyaan mengenai topik yang disampaikan dan peserta mendiskusikan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam kelompok yang dibentuk di awal acara.
PSI Jerman adalah PSI Cabang dan PPI Cabang adalah PSI Jerman, kata Agnia Dewi Larasati menjelaskan eratnya kaitan yang ingin dibangun antara PSI Jerman dan PSI Cabang.
Hari kedua dilanjutkan dengan diskusi panel dengan topik “Membangun Hubungan PPI Cabang, PPI Jerman dan Perwakilan Indonesia di Jerman”.
Devdy Risa, Budi Annisa Sidi dan Dr.rer.nat diundang. Roniyus Marjunus dari KBRI Berlin sebagai pembicara pada acara diskusi panel berhasil menyambung dan membangun hubungan antara PPI Jerman, PPI cabang dan perwakilan KBRI Berlin, serta mengamankan waktu . dan tempat bagi cabang PPI untuk menyampaikan pertanyaan dan keinginan kepada KBRI Berlin.
Selain diskusi panel, Arif Hawass Oegroseno, Duta Besar Republik Indonesia untuk Republik Federal Jerman, juga membawakan seminar bertema “Hukum Laut dan Sejarah Indonesia”.
Workshop ini membahas tentang hukum laut, persaingan global dan tantangan geopolitik, serta diselenggarakan dengan harapan anggota LDK mampu memetakan dan mempersiapkan amunisi terbaik untuk membawa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Pada kesempatan tersebut, Duta Besar RI untuk Republik Federal Jerman juga menyerahkan buku “Revolusi: Indonesia dan Lahirnya Dunia Modern” karya David Van Reibrouck kepada PPI Jerman.
Buku ini saya terima dari Rektor Jerman saat menghadiri acara G20 di Bali. Buku ini aslinya terbit dalam bahasa Belanda dan Jerman. Semoga dengan buku ini kita semua bisa lebih memahami negara Indonesia, kata Arif Hawass. Oegroseno.
Acara dilanjutkan dengan diskusi panel dan workshop manajemen proyek yang dibawakan oleh Prio Adhi Setiawan dan Rodlin Billah.
Dalam lokakarya ini, peserta akan mempelajari teknik dan alat untuk mengidentifikasi, menilai dan mengelola konflik di lingkungan kerja PPI.
Acara ditutup melalui FGD dimana panitia membagikan brosur berisi studi kasus konflik di PPI. Peserta akan mendiskusikan studi kasus secara berkelompok dan kemudian mempresentasikannya.
Pada hari kedua, rangkaian acara diakhiri dengan perburuan harta karun, dimana peserta mencari name tag anggota kelompok yang disembunyikan panitia dan api unggun.
Melalui kegiatan kelompok outdoor, peserta mendapatkan kesempatan langsung untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinannya.
Diantaranya pelatihan kemampuan komunikasi dan pendalaman hubungan antar anggota kelompok, pelatihan kerjasama dan rasa kebersamaan dengan anggota kelompok lainnya, serta mengenal lebih jauh cabang PPI lain dan juga PPI Jerman.
Pada hari ketiga, PPI Jerman memberikan informasi sensus kepada pelajar Indonesia di Jerman.
Setelah itu rangkaian acara diakhiri dengan pembagian hadiah kepada para pemenang permainan, kegiatan foto bersama dan perjalanan pulang bagi peserta dan panitia.
Beberapa icebreaking games juga digelar selama LDK untuk mempererat tali silaturahmi dan meningkatkan kerja sama antar peserta.
LDK diharapkan dapat menjadi jembatan untuk mempererat tali silaturahmi antar mahasiswa Indonesia di Jerman, serta mengembangkan kemampuan kepemimpinan peserta dan panitia.
LDK dirintis oleh bagian organisasi PPI Jerman yang dipimpin oleh Jegian Akbar Gustaman sebagai ketua departemen dan Rafif Hendrasetjavan sebagai wakil ketua departemen. (flo/jpnn)