Pemerintah Izinkan Mudik, Taufik Bersyukur Tak Menjadi Bang Toyib

saranginews.com – Mudik selalu menghadirkan cerita unik. Akibat pandemi yang sudah dua tahun lebih melanda kita, Taufiq nyaris menjadi Bang Toyib.

Francis A. Pratama, Backas

Baca juga: Kisah Sedih Petugas PPSU yang Dirampok, Dipukul dan Dimutilasi, Difilmkan, THR.

TAUFIK terlihat kelelahan di kawasan rekreasi Kedungwaringin kawasan Bekasi, Jawa Barat sekitar pukul 21.00 WIB pada Kamis (28/4).

Seorang pria berusia 31 tahun baru saja berangkat dengan sepeda motornya dari Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Baca juga: TNI AL menyiagakan 40 kapal perang ikuti perintah Jenderal Andika

Namun fasilitas yang diberikan polisi bukanlah tujuan akhir perjalanan Tawfiq.

Seorang pendatang asal Indramayu, Jawa Barat, masih harus menempuh perjalanan sekitar 150 kilometer untuk mencapai kampung halamannya.

Baca Juga: Pulang Tanah Air Jelang Idul Fitri, Warga Minag Sambut Baik Musik Talempong

Masih ada waktu sekitar tiga jam perjalanan yang harus ditempuh pemudik sepeda motor untuk mencapai tujuan.

Meski demikian, Tawfiq tetap semangat dan gembira.

“Saya senang karena sudah dua tahun tidak pulang,” ujarnya saat ditemui saranginews.com di Kawasan Rekreasi Kedungwaringin.

Akibat pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret 2020, Tawfiq tak bisa mudik selama dua kali Idul Fitri.

Ia mengaku terakhir kali pulang ke rumah saat kakeknya meninggal pada tahun 2019 atau sebelum pandemi.

Tawfik meninggalkan kampung halamannya untuk hijrah sekitar 12 tahun lalu.

Itu sebabnya dia menganggap pulang ke rumah adalah suatu kebahagiaan.

Dia akan pulang sendirian bersama istrinya menunggangi babi.

– Bawalah sepeda motor bersama istri kalian berdua – katanya.

Taufik terus duduk berdampingan bersama istrinya di rest area.

Banyak pemudik sepeda motor yang juga bersantai di tempat rekreasi tersebut.

Namun, Tawfiq seolah menarik perhatian dari sisi lain.

Dia memegang tas yang diamankan dengan kertas putih bertuliskan, “#FILED TO BE BANG TOYIB.” Ibu, putramu sudah kembali.

Menurut Tawfiq, tulisan tersebut merupakan respons terhadap kebijakan pemerintah yang membolehkan masyarakat mudik.

Seorang polisi menjaga tenda makan gratis yang disediakan polisi di Kawasan Rekreasi Kedungwaringin, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Foto: Fransiskus A Pratama/saranginews.com.

Faktanya, pandemi Covid-19 memaksa pemerintah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat, termasuk mudik karena AIDS.

Memasuki tahun ketiga pandemi Covid-19, kasus baru penularan koroner semakin menurun.

Pemerintah juga memperbolehkan masyarakat untuk mudik.

Tawfiq mengaku sempat khawatir menjadi sosok di lagu Bang Toyib yang sangat digemari penyanyi Ade Irma.

Lagu yang dirilis pada tahun 2003 ini berkisah tentang seorang istri yang marah karena suaminya, Toib, sudah tiga hari tidak pulang ke rumah.

Jadi rekor Bang Toyib masih belum bisa menyamai Taufiq.

“Saya hanya melakukannya dua kali, kalau tiga kali bukan Bang Taufik, tapi Bang Toyib,” ujarnya.

Menurut Tawfiq, mudik dengan sepeda motor bukanlah hal baru baginya.

Ia mengaku berkali-kali pulang menggunakan kendaraan roda dua.

Yang disyukuri Tawfiq adalah kali ini ia tidak terjebak kemacetan.

“Alhamdulillah lancar tanpa hambatan. Saya perkirakan akan terjadi kemacetan. Ternyata sejauh ini lancar, tidak ada hambatan,” kata Tawfiq.

Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang akan mudik pada Idul Fitri tahun ini.

Perkiraan ini berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Kementerian Perhubungan.

Polri juga menyiapkan skenario berbeda untuk menghindari kemacetan panjang.

Selain itu, Polda Metro Jaya juga bekerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan rest area bagi pemudik jalur Pantura.

Rest Area Kedungwaringin merupakan salah satu contoh rest area hasil kerjasama Polda Metro Jaya dan Kementerian PUPR.

Terdapat berbagai fasilitas gratis di area relaksasi, antara lain area pijat, makanan, minuman, toilet, musala, bengkel, bahkan suntikan booster.

“Ada pos kesehatan, ada bengkel, pom bensin. Kementerian PUPR sudah menyiapkan toilet, bagus, saya sudah lihat sendiri, untuk mandi, buang air besar, buang air kecil, bersih, wangi,” kata Polda Metro Jaya. Irjen Fadil Imran saat meninjau Kawasan Rekreasi Kedungwaringin.

Orang terbesar di Polda Metro Jaya itu mengarahkan jajarannya untuk bekerja sama dengan instansi terkait guna menjamin pelayanan maksimal kepada para penumpang.

Irjen Fadil pun terjun langsung ke taman untuk meninjau arus mudik dan berbagai fasilitas bagi pemudik. Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1991 ini mengatakan, tidak ada batasan waktu bagi pemudik di rest area.

“Kalau di sini tidak ada (batas waktu), jangan tidur atau ke desa. Di sini juga ada meditasi kalau sakit,” kata Irjen Fadil Imran. (cr3/jpnn) Sudah lihat video terbaru dibawah ini?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *