saranginews.com, TANGSEL – Pimpinan pusat Muhammadiyah melalui Badan Pembinaan Kesejahteraan Sosial (MPKS) mendukung terciptanya ekosistem inklusif bagi penyandang disabilitas untuk memberdayakan mereka.
Hal ini sangat penting mengingat masih belum adanya kesadaran masyarakat secara massal bahwa penyandang disabilitas merupakan bagian dari kelompok masyarakat yang mempunyai hak yang sama dengan kelompok lainnya.
BACA JUGA: Aktivis Mohammedan ini menduga Jokowi melanggar konstitusi.
Ketua Umum PP Mohammedia, Prof. Dr. H. Haidar Nashir, M.Si, mengatakan Mohammedia berkomitmen memberikan dukungan sosial, termasuk kepada penyandang disabilitas.
Komitmen bantuan sosial ini sudah ada sejak berdirinya Muhammadiyah pada tahun 1912, kata Heydar Nashir dalam pidatonya di hadapan 1.000 penyandang disabilitas di Jakarta (UMJ), Tangsel (Tangsel). Sabtu (27 April).
Baca juga: Mohammedia mendukung upaya pembebasan pilot Susi Air dari KKB
Halal bihalal ini diproduksi oleh MPKS PP Muhammadiyah bersama Ikatan Disabilitas Muhammadiyah (HIDIMU) dan didukung oleh BSI Maslahat, Baznas, LazisMu PP Muhammadiyah, Koma, UMJ dan RS Islam Jakarta.
Hal ini merupakan bagian dari rangkaian acara Ramadhan inklusif yang telah berlangsung.
BACA JUGA: Isuzu Hadirkan Bus Sekolah Khusus D-Max untuk Penyandang Cacat Fisik di Giicomvec 2024
Acara tersebut meliputi mudik ramah disabilitas yang diberi nama Program Mudik Inklusif untuk Anak dan Penyandang Disabilitas yang melibatkan 150 penumpang mudik serta pembagian 1.000 perlengkapan dan alat bantu kepada 47 penyandang disabilitas.
Rangkaian acara yang mengusung tema “Indonesia Bertakwa dan Berdaya, Ramah Disabilitas” ini merupakan bagian dari upaya mendukung terwujudnya Indonesia Ramah Disabilitas serta meningkatkan inklusivitas dan kesadaran masyarakat terhadap hak-hak penyandang disabilitas. Ketua MPKS PP Muhammadiyah Mariman Darton.
Halal bihalal inklusif ini juga dihadiri oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Prof. Dr. Abdul Mutin, M. Ed dan Faozan Amar sebagai Staf Khusus Menteri Sosial RI.
Program-program tersebut merupakan bagian dari partisipasi organisasi-organisasi tersebut serta bagian dari masyarakat yang mengajak dan mengkampanyekan masyarakat yang inklusif terhadap penyandang disabilitas.
Menurut Mariman Dart, acara ini merupakan wujud komitmen PP Muhammadiyah dalam mendukung mitra penyandang disabilitas.
“Kami juga memiliki program lain yang mendukung pemberdayaan penyandang disabilitas dan terciptanya ekosistem inklusif,” tambahnya.
Angka Kementerian Koordinator Pembangunan, Kemanusiaan dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menunjukkan jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai kurang lebih 22,97 juta orang.
Angka ini setara dengan sekitar 8,5% penduduk Indonesia. Indonesia telah meratifikasi Konvensi Hak Penyandang Disabilitas yang diratifikasi melalui Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2011 yang Mengesahkan Konvensi Hak Penyandang Disabilitas. Ada pula UU Penyandang Disabilitas Nomor 8 Tahun 2016. (esy/jpnn)