saranginews.com, JAKARTA – Huawei secara mandiri mengembangkan teknologi pemindaian sidik jari ultrasonik.
Mendukung penelitian tersebut, Huawei kini telah mendaftarkan paten untuk teknologi tersebut.
BACA JUGA: Huawei MatePad Pro 13,2 inci, tablet portabel elegan resmi diluncurkan, berikut harganya
Perkembangan teknologi kini menjadi penting ketika industri ponsel pintar masih mengandalkan solusi sensor sidik jari Goodix yang dibatasi oleh paten Qualcomm.
Sensor sidik jari ultrasonik bukanlah hal baru karena diperkenalkan Samsung melalui ponsel andalannya, Galaxy S10, pada tahun 2019 lalu.
BACA JUGA: Huawei dan Chery luncurkan mobil listrik sepanjang 855 km
Sejak saat itu, Samsung sudah pasti menggunakan teknologi ini pada ponsel kelas atas, khususnya seri S, dan mendorong produsen lain untuk mengikuti langkah serupa.
Sedangkan untuk sensor berlisensi Huawei, ini merupakan kabar baik karena memberikan pilihan lain bagi industri.
BACA JUGA: Huawei Hadirkan MatePad Pro 13,2 Inci, Desain Tipis dan Ringan, Berapa Harganya?
Paten bertajuk “Modul, Sistem, dan Elektronik Pengenalan Sidik Jari Ultrasonik” tersebut diketahui terdaftar dengan nomor CN117058725A dan digambarkan memiliki desain sensor yang menjanjikan peningkatan akurasi pengenalan sidik jari.
Spesifikasi paten mencakup rincian teknis konstruksi sensor, termasuk rakitan elektroda standar, lapisan piezoelektrik, dan rangkaian elektroda.
Detail teknisnya menjelaskan cara kerja sensor dalam mode kirim dan terima untuk menangkap informasi sidik jari dengan akurasi tinggi.
Meskipun rincian teknisnya mungkin sulit, poin utamanya adalah bahwa paten baru Huawei menunjukkan ambisinya untuk meningkatkan teknologi sidik jari ultrasoniknya.
Hal ini bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada solusi perusahaan di masa depan. (gizmochina/ant/jpnn)
Baca artikel lainnya