Cegah Dampak Konflik Timur Tengah pada Indonesia, Pemerintah Harus Siapkan Langkah Cepat

saranginews.com, JAKARTA – Anggota Komite I DPR Muhammad Farhan menilai pelaksanaan program makan gratis saat ini harus dipercepat.

Ia berharap program makan gratis ini dapat meringankan beban keuangan masyarakat yang berpotensi terkena dampak konflik geopolitik di Timur Tengah.

BACA JUGA: Ekonomi tumbuh stabil di angka 5 persen meski ada tantangan geopolitik

Farhan mengatakan ada dua sektor ekonomi yang akan terkena dampak langsung dari ketegangan di Timur Tengah, yaitu impor minyak dari Timur Tengah dan Afrika, serta ekspor komoditas Indonesia ke kedua kawasan tersebut.

Sehingga sektor yang terkena dampak pasti harga minyak akan meningkat dan ekspor ke Timur Tengah dan Afrika akan terganggu. Dampaknya, rupee akan terdepresiasi dan subsidi BBM akan tinggi. Kesulitan impor bahan baku turunan petrokimia dari Timur Tengah juga akan meningkatkan biaya produksi industri di Indonesia, kata Farhan.

BACA JUGA: Andika Perkasa dinilai sudah matang secara geopolitik, mampu mempertahankan posisi Indonesia

Untuk mengatasi permasalahan dalam negeri, menurut Farhan, pemerintah harus meningkatkan produksi batu bara, ekstraksi minyak dan gas untuk memenuhi kebutuhan listrik dan bahan bakar.

“Untuk mengurangi disparitas impor BBM,” kata Farhan.

BACA JUGA: El Nino & Geopolitik, Jangan Bingung, Jokowi: Stok Beras Cukup

Pada saat yang sama, dari sudut pandang masyarakat, Farhan percaya bahwa suka atau tidak suka, kita perlu membatasi konsumsi bahan bakar dengan mengurangi biaya perjalanan ke luar kota dan memprioritaskan cicilan kredit.

Menurut dia, hal tersebut akan membantu menjaga stabilitas sektor keuangan, meski akan merugikan sektor pariwisata dalam negeri.

Farhan juga mendorong pemerintah memberikan BLT untuk menjaga daya beli dan konsumsi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Mempercepat penerapan makan gratis karena akan menghemat pengeluaran sehari-hari rumah tangga miskin. Pastikan Bulog dapat menyerap hasil panen beras dan jagung petani sekaligus memastikan impor beras, gandum, dan kedelai tetap terjaga sesuai kebutuhan,” kata Farhan.

Presiden Joko Widodo memimpin rapat terbatas dengan para menteri pada Selasa, 16 April untuk membahas dampak serangan Iran terhadap Israel.

Usai pertemuan, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan Indonesia terus mendorong deeskalasi dan pengendalian diri antar negara-negara yang terlibat konflik di Timur Tengah.

Retno telah melakukan komunikasi intensif dengan para pemimpin dunia. “Ada dua hal yang kami sampaikan dalam seluruh komunikasi. Dengan adanya pihak-pihak yang terlibat langsung, maka yang kami minta adalah menahan diri dan melakukan deeskalasi,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam menghadapi gejolak perekonomian global, pemerintah tetap fokus pada kebijakan yang mendukung sektor riil dan menstabilkan nilai tukar untuk mengurangi dampak terhadap impor. (flo/jpnn)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *