Bridgestone Sarankan Cek Kembali Kondisi Ban Seusai Diajak Perjalanan Jauh

saranginews.com, Jakarta – PT Bridgestone Indonesia menganjurkan agar pengguna mobil memeriksa kondisi bannya setelah mudik atau saat perjalanan jauh.

Hal ini dilakukan untuk memastikan kendaraan khususnya ban dalam kondisi prima.

Baca selengkapnya: Bridgestone memperluas layanan Jatiwaringin ke Indonesia

Ban mobil merupakan faktor penentu keselamatan pengemudi dan penumpang. Original Equipment (OE) Vice President Bridgestone Indonesia Fisa Rizkiano mengatakan, “Setelah melakukan perjalanan jauh, ban perlu dilakukan pengecekan untuk melindungi keselamatan pengemudi dan penumpang. sehingga mereka nyaman untuk perjalanan liburan berikutnya.”

Berikut beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat memeriksa ban:

Baca Juga: Bridgestone Hadirkan Ecopia EP300 Enliten dan Ban untuk SUV ke IIMS 20241 tekanan udara

Sekalipun ban tidak mengalami kejadian yang dapat menurunkan tekanan udara, pada kondisi normal udara di dalam ban dapat dikurangi secara perlahan melalui pori-pori melalui proses yang biasa disebut ‘osmosis’.

Selain itu, tekanan ban turun setelah berkendara karena panas permukaan jalan menghangatkan udara di dalam ban.

Baca Juga : Ban Bridgestone 12 Inch Ecopia EP150 Untuk Ulling Pelepasan Udara

Peningkatan suhu ini menyebabkan udara mengembang sehingga mengurangi tekanan ban. Untuk melakukan ini, periksa tekanan udara dan sesuaikan dengan nilainya.

Waktu terbaik untuk memeriksa tekanan ban adalah saat ban dalam keadaan dingin. Idealnya, hal ini dicapai ketika mobil diam selama kurang lebih tiga jam.

Perlu diperhatikan bahwa tekanan gandar paralel harus sama, sedangkan tekanan roda depan dan belakang mungkin berbeda. Periksa secara fisik ban dengan sepatu terpasang

Pemeriksaan fisik ban dimulai dari dinding ban (samping). Jika ban aus, kendaraan bisa selip meskipun roda terkunci saat pengereman berat.

Tingkat keausan ban dapat diketahui dengan melihat Tire Wear Indicator (TWI) yang terletak di bagian samping ban.

Jika diameter ban sejajar dengan garis TWI berarti sisa kedalaman ban kurang dari batas aman yaitu 1,6 mm dan ban perlu diganti.

Selain kedalaman tapak, kondisi fisik lain yang perlu diperhatikan adalah kerusakan ban, seperti retak, penyok, terpotong, atau adanya paku atau benda asing lainnya yang tersangkut di ban.

Jangan abaikan tanda-tanda kerusakan ini, karena dapat melemahkan integritas struktural ban sehingga lebih mudah patah atau pecah jika terbentur. Memacu

Kondisi jalan yang buruk saat mudik, seperti sering berlubang atau terbentur sesuatu, apalagi saat beban maksimal, dapat mengubah geometri roda (wheel aligment).

Sebaiknya ban diperiksa (penggantian) dan diset ulang. Mengubah pengaturan roda dapat menyebabkan keausan yang cepat dan tidak teratur.4. rotasi

Jika Anda berkendara jarak jauh dalam perjalanan pulang, sebaiknya lakukan rotasi ban.

Dengan mengganti roda secara benar dari poros penggerak ke poros nonpenggerak, pengemudi akan mendapatkan pola keausan yang seragam pada seluruh ban. Posisi ini akan membantu menjaga perpindahan gigi secara konstan dan mengontrol keempat ban.

Selain meningkatkan performa menikung dan pengereman serta membuat kendaraan Anda lebih aman untuk dikendarai secara keseluruhan. (ddy/jpnn)

Baca Artikel Lainnya… Hadir di IIMS 2024, Bridgestone Hadirkan Karya Seni Menarik dan Promosi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *